Sabtu, 08 Juni 2013

PROFIL RASULULLAH SAW SEBAGAI PENDIDIK IDEAL



Telaah Pola Pendidikan Islam Era Rasulullah SAW Fase Mekkah Dan Madinah
Oleh : Zainal Effendi Hasibuan

A.PENDAHULUAN
            Kajian tentang profil Rasulullah SAW sebagai pendidik ideal merupakan kajian yang sangat urgen untuk di kaji,di sebabkan karena posisi pendidik dalam pengelolaan dan pengembangan pendidikan berada digarda terdepan.Untuk mewujutkan pendidik profesional berdasarkan Islam,perlu melihat sisi kehidupan Rasulullah SAW karena  hakikatnya,Rasulullah SAW di utus ke muka bumi ini adalah sebagai uswat al-hasanat dan rahmat lil-‘alamin,dan semua sunnah Rasul yang menjadi panduannya adalah Al-Quran.Al-Quran merupakan aspek kehidupan manusia dalam bidang pendidikan.Keberadaannya sebagai pendidik merupakan sumber konsep pendidikan yang kebenarannya di rekomendasikan Allah SWT.
            Dalam Islam,Rasulullah SAW adalah pendidik utama dalam dunia pendidikakn Islam.Hasil pendidikan Islam periode Rasulllullah terlihat dari kemampuan murid-muridnya (para sahabat) yang luar biasa.Kemudian,murid dari para sahabat Rasulullah di kemudian hari,tabi-tabi’in,banyak yang menjadi ahli dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan-sains,teknologi,astronomi,filsafat-yang memnhantarkan Islam ke depan pintu gerbang zaman keemasan terutama pada fase awal kekuasaan dinasti Abbasiyyah,dan fase Mekkah Madinah .

B.KONDISI POLITIK ,SOSIOKULTURAL PRA-ISLAM SAMPAI FASE AWAL ISLAM
            Ahmad M.Saefuddin mengatakan,”Untuk dapat memahami misi Muhammad SAW,sebagai pendidik dan rahmat bagi sekalian alam,harus menoleh kebelakang,mempelajari sejarahkeadaan masyarakat manusia menjelang kellahiran Nabi Muhammad SAW.Oleh karena itu,,perlu mengungkapkan sejarahyang besumber dari Al-Quran,beserta tafsir,keterangan-keterangan dari hadist Nabi,atsar sahabat,kitab-kitab,dan buku-buku yang di susun oleh ahli sejarah.
            Gambaran dunia politik menjelang pertengahan abad ke-6 sebelum masehi,terbukti bahwa dunia berada dalam kegelapan yang merusak kehidupan spiritual manusia.Keserakahan dan tirani telah menjarah kesejahteraan moralnya,penindasan telah melumpuhkan mayoritas pendidikan penduduknnya.Sementara kondisi sosiokultural,sepeninggalan nabi Isa,ajaran agama Allah dibawa dan  di siarkan makin lama makin luntur dan cahayanya makin suram.Manusia berangsur-anngsur menjauhi ajaran agama dan perlahan-lahan di bawa oleh hawa nafsu dan dalam jurang kehinaan dan penghambaan kepada Allah menjadi penghambaan kepada manusia,berhala,api,binatang,kayu,dan batu bara.Hal itu terjadi dalam masyarakat ahli kitab(yahudi dan nasrani),dan masyarakat musyrikin.Demikian gambaran dunia lima ratus tahun sesudah Nabi Isa pada zaman jahiliah,suatu zaman yang gelap gulita yang di liputi kebodohan dan keterbelakangan
            Allah maha bijaksana,sebagai calon panutan umat manusia,Muhammad ibn Abdullahtelah di persiapkan Allahdegan menjaganya dari skap-sikap jahiliah dengan akhlak terpuji dan nilai-nilai umanisme dan spiritualisme,dan mendapat gelar penghargaan tertinggi yaitu al-amin sekitar tahun 610 m,pada tanggal 17 ramadhan ,turunlah wahyu Allah yang pertama,yaitu surah al-‘Alaq yang pertanda bahwa Rasulullah telah resmi sebagai rasul pembawa manusia ke jalan kecerdasan dan kesempurnaan dari zaman jahiliyah.


C.TAHAPAN PENDIDIKAN ISLAM PADA FASE MEKKAH
1.Tahap Rahasia Dan Perorangan
            Pada awal turunnya wahyu pertama Al-Quran surat 96 ayat 1-5,pola pendidikan yang di lakukan adalah secara sembunya-sembunyi,mengingat kondisi sosio ppolitik yang belum stabil,di mulai dari diri sendiri dan keluarga dekatnya.Mula-mula,Rasulullah mendidik istrinya Khadijah untuk beriman dan menerima petunjuk-petunjuk Allah,kemudian di ikuti oleh anak angkatnya Ali ibn Abi Tholib dan Zait ibn Haritsah,kemudian sahabat karibnya Abu Bakar siddiq.Secara bberangsur-angsur,ajaran tetrsebut di sampaikan secara meluas tapi masih terbatas di kalangan keluarga dari suku Quraisy saja dan sebagai lembaga pendidikan dan pusat kegiatan pendidikan Islam yang pertam pada era awal ini adalah di rumah Arqam ibn Arqam.

2.Tahap Terang-Terangan
            Pendidikan secara sembunyi-sembunyi berlangsunng selama 3 tahun sampai turun wahyu berikutnya,dan memerintahkan dakwah secara terang-terangan.Ketika wahyu turun,beliau mengundang keluarga dekatnya untuk berkumpul di bukit shafa,menyerukan agar berhati-hati terhadap azab di kemudian hari bagi orang yayng tidak mengakui Allah dan Muhammad
            Perintah dakwah secara terang terangan di lakukan oleh rasulullah seiring dengan jumlah sahabat yang makin banyak dan untuk meningkatkat jangkauan seruan dakwahkarena di yakini dengan dakwah tersebut,banyak kaum Quraisy yang akan masuk Islam.

3.Tahap untuk umum
            Hasil seruan dakwah secara terang-terangan yang terfokus kepada keluarga dekat belum sesuai denngan apa yang di harapkan.Maka rasulullah mengubah strategi dakwahnya dari seruan yang terfokus pada keluarga dekat beralih dengan seruan umum,umat manusia secara keseluruhan.didasarkan kepada perintah Allah ,surat al-Hijr Ayat 94-95.
            Penerimaan masyrakat yatsrib terhadap ajaran islam secara antusias tersebut,dikarenakan beberapa faktor:
1.      Adanya kabar dari kaum yahudi akan lahirnya seorang Rasul.
2.      Suku Aus dan Khazraj mendapat tekanan dan ancaman dari kelompok yahudi .
3.      Konflik antara Khazraj dan Aus yang berkelanjutan dalam rentang waktu yang cukup lama,oleh karena itu mereka mengharapkan seorang pemimpin yang mampu melindungi dan mendamaikan mereka .
Dimusim haji pada tahun kedua belas laki-laki dan wanita untuk berikrar kesetian,yang dikenal dengan nama”Bait’at al-’Aqabah’’.Mereka berjanji tidak akan menyembah selain kepada Allah,tidak berzina,tidak akan membunuh anak-anak,dan menjauhi perbuatan-perbuatan keji serta fitnah ,selalu taat kepada Rasullullah ,dan tidak mendurhakainyya terhadap sesuatu yang mereka tidak inginkan.

D.LEMBAGA PENDIDIKAN DAN SISTEM PEBELAJARAN
            Lembaga pendidikan fase Mekkah ,ada dua macam yaitu :Rumah Arqam ibn Arqam dan kuttab .Dalam sejarah Pendidikan Islam ,Istilah kuttab telah dikenal banngsa Arab praislam Ahmad  Syalaby mengatakan bahwa,kuttub sebagai lembaga pendidikan terbagi dua,yaitu:pertama kutub berfungsi sebagai mengajarkan bacaan dengan teks dasar puisi-puisi arab,dan sebagian besar gurunya adalah non muslim,dan merupakan lembaga pendidikan dasar yang hanya mengajarkan bacaan tulis,dan juga berlangsung dirumah-rumah para guru atau pekaragan sekitar mesjid.Materi yang diajarkan adalah puisi atau pepatah-pepatah Arab yang mengandung nilai tradisi yang baik.Adapun penggunaan AL-Quran sebagai kutub baru terjadi kemudian,ketika jumlah kaum muslimin menguasaial-Quran lebih banyakdan terutama setelah kodifikasi pada masa kekhalifahan ’Usman  ibn Affan.
            Pengajaran al-Quran dan dasar-dasar agama islam.Setelah qurra dan huffiazh guru yang mengajarkannya adalahdari umat islam sendiri.jenis intuasikedua ini merupakan lanjutan pertama dari kuttub tingkat pertama,setelah siswa memiliki kemampuan baca tulis.Pada  jenis yang kedua ini siswa diajari pemahaman al-quran,dasar-dasr agama islam,juga diajarkan ilmu grametika bahasa arab,dan Aritmatika.
           

E.MATERI DAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
            Kurikulum pendidikan islam pada priode Rasulullah baik diMekkah maupun Madinah adalah al-Quran yang Allah wahyukan sesuai dengan kondisi dan situasi ,kejadian dan peristiwa yang dialami umat islam saat itu.Karena dalam praktiknya , tidak saja logis dan rasinal tetapi juga secara fitrah dan pragmatis.Dalam perkembangan sejarah selanjutnya ternyata mereka ini merupakan kader inti muballiqh dan pendidik pewaris nabi yang brilian dan militan dalam menghadapi segala tantangan dan cobaan
            Rasulullah juga menyuruh para sahabat untuk mempelajari bahasa asing.Rasulullah juga berkata kepada Zaid bin Sabit : ‘’Saya hendak berkirim surat kepada kaum suryani,saya khawatir kalau mereka menambah nambah atau mengurangi,sebab itu hendaklah engkau mempelajari bahasa suryani (bahasa yahudi)’’.Lalu Zaid bin Sabit mempelajari bahasa Yahudi itu,sehingga ia menjadi ahli dalam bahasa itu.Statement ini  menumjukkan bahwa pendidikan Islam bersifat universal,berlaku untuk seluruh umat di dunia,bukan hanya tertentu untuk masyarakat Mekkah dan Madinah.Di samping itu,pernyataan Rasulullah i tersebut menunjukkan bahwa materi pelajaran yang berasal dari dunia luar,ukan barang haram bagi Islam,artinya sesuatu ssesuatu yang tidak boleh di pelajari,tetapi hal itu wajib di lakukan untuk pengembangan dakwah dan pendidikan Islam ke dunia luar Islam.
            Mahmud Yunus mengklasifikasikan materi pendidikan kepada dua macam,yaitu materi yang di berikan di Mekkah dan ,ateri yang di berikan di Madinah.Pada fase Mekkah terdapat tiga macam intisari mater pembelajaran yang di berikan di Mekkah yaitu keimanan ibadah dan akhlak,dapat di uraikan sbb:
1.      Pendidikan keimanan adalah menjadi pokok pertama,yaituiman kepada Allah SWT,di wahyukan kepada Al-Quran sebagai petunjuk dan pengajaran bagi seluruh umat manusia.Muhammad sebagai nabi dan rasul adalah guru yang pertama mendidik dan mengajar manusia gagr bahagia dunia dan akhirat,dalam suatu masyarakat yang adil dan makmur,lahir dan batin dalam arti kata yang sederhana.Beriman kepada hari akhir,hari pembalasan,amal baik di balas dengan kebaikan (surga),amal buruk di balas denngan siksa(neraka).
2.      Pendidikan ibadah,aml ibadah yang di perintahkan di Mekkah adalah solat,sebagai pernyataan pengabdian kepada Allah.Dengan sembahyang dapat terhidar dari perbuatan keji dan munkar.Mula mula nabi sembahyag bersama sahabat-sahabat di rumah Al-Arqam denagn sembunyi sembunyi,kemudian setelah dakwah mulai ttersiar ke seluru penjuru,baru di laksanakan secara terabng terangan.Pada awalnya ,solat belum lima kali sehari semalam.Akan tetapi,selelah terjadi peristiwa Isra’ dan Mi’raj,barulah di wajibkan Allah lima kali sehari semalam (tahun 11 SH/6621 M).Adapun pelaksana Zakatv mekkah berarti sedekah kepada fakir miskin dan anak yatim dan membelanjakan hartake jalan kebaikan.Pendekatan Zakat belumlah di atur dan di perinci sebagaimana yang di lakukan nabi di Mekkah.
3.      Pendidikan akhlak,nabi menganjurkan penduduk Islam yang telah masuk Islam agar melaksanakan akhlak yang baik,separti adil,menempati janji,pemaaf,tawakal,bersyukur atas nikmat          Allah,tolong menolong,berbuat baik kepada ibu bapak,memberi makan orang miskin dan orang musafir,dan meninggalkan akhlak yang buruk.


Inti sari pendidikan agama yang di terapkan nabi di Madinah dapat di klasifikasikan
sebagai berikut:
1.      Pendidikan keimanan.Tentang keimanan di perkuat dengan keteragan keterangan yang di bacakan nabi dari ayat ayat Al-Quran serta sabda sabda beliau sendiri.Dimadinah di tetapkan keimanan itu terdiri dari enam perkara:
Ø  Iman kepada Allah
Ø  Hari kemudian
Ø  Malaikat malaikat
Ø  Kitab-kitab
Ø  Rasul-rasul
Ø  Dan iman pada takdir
2.      Pendidikan ibadat.Untuk ibadah solat di samping  shalat lima waktu yang telah di sampaikan di Mekkah,di tambah dengan shalat Jum’at,sebagai gant dzuhur.Di samping itu,solat sunnah seperti Idul Fitri dan Idul Adha.Solat doi anjurkan untuk di laksanakan tepat pada waktunya ,sehingga ia mnjadi tiang agama .Ibadah puasa diperintahkan diMadinah pada tahun 2 hijrah (623M),yaitu puasa dibulan ramadhan.Ibadah haji diperintahkan pada tahun 6H.sementara ibadah zakat dalam Al-Quran tidak diperincikan ,hanyalah nabi yang menerangkan perinciannya Al-Quran menerangkan perinciannya.Al-Quran menerangkan orang-oorang yang berhak menerima zakat.
3.      Pendidikan akhlak yang diberikan diMekkah lebih diperinci lagi ,seperti adap masuk rumah, adap bercakap-cakap ,bertetangga, bergaul dalam masyarakat , dan lain lain.
4.      Pendidikan kesehatan (jasmani).Pendidikan kesehatandapat dilihat dari dalam amal ibadat yang dilakukan sehari-hari ,seperti puasa, shalat ,wudhu ,mandi.Dalam Al-Quran ditegaskan supaya makan dan minum secara sederhana ,tidak berlebih-lebihan ,dan sebagainya.
5.      Pendidikan kemasyarakatan .zakat termasuk ibadah ibadah yang sangat penting daalam masyarakat .Syariat yang berhubungan dengan rumah tangga yang dinamai :hal-hal yang berhubungan dengan pergaulan rumah tangga yang dinamai :hal-hal perseorangan seperti hukum,perkawinana dan hukum warisan ;hal-hal yang berhubungan dengan pergaulan manusia ,sepeti hukum perdata ;hal-hal yang berhubungan dengan qishas ,ta’zir, seperti hukum pidana ;dan hal-hal yang berhubungan dengan ekonomi dan pemerintahan .
  Zukhairani memebagi materi pendidikan pada fase Mekkah kepada dua bagian yaitu:
1.      Materi pendidikan Tauhid dalam teori dan praktek nya .Materi ini lebih difokuskan untuk memurnikan ajaran agama tauhid yang dibawa Nabi Ibrahim ,yang telah diselewengkan oleh masyarakat jahiliah .Secara teoritis inti sari ajaran tauhid terdapat dalam kandungan surah AL –FatihahAyat 1-7,dan surat Al –Ikhlas Ayat 1-5.Secara praktis pendidikan tauhid   diberikan melalui cara-cara yang bijaksana ,menuntun akal pikiran dengan mengajak umatnya untuk membaca ,memperhatikan dan memikirkan kekuasaan dan kebesaran Allah dan diri manusia sendiri.Kkemudian beliau mengajarkan cara bagaimana mengaplikasikan pengertian tauhid tersebut dalam kehidupan sehari-hari .Rasulullah langsung menjadi contoh bagi umatnya .Hasilnya ,kebiasaan masyarakat arab yang memulai perbuatan atas nama berhala ,diganti dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim .Kebiasaan menyembah berhala ,maka diganti dengan mengagungkan daan menyembah Allah SWT.
2.      Materi pengajaran Al-Quran .Pada awal turunnya Al-Quran ,para sahabat mempelajari Al-Quran dirumah-rumah ,seperti dirumah Arqam .Mereka berkumpul membaca Al-Quran ,memahami setiap kandungan nya dengan cara mentadarusinya secara sembunyi-sembunyi .Ketika mempelajarinya ,pada massa Nabi terbagi dua ;pengumpulan dalam dada berupa hafalan dan penghayatan dan pengumpulan dalam dokumen atau catatan berupa penulisan padaa kitab maupun berupa ukiran .AL-Quran dipelajari dengan mudah sesuai dengan dialek yang digunakan masing-masing daerah yang dikenal qira’ah al-sab’ah tujuh huruf
Pada fase Madinah ,materi yang diberikan cakupannya lebih kompleks dibandingkan dengan materi pendidikan pada fase Mekkah seperti;
1.      Pembentukan dan pembinaan masyarakat baru ,menuju kesatuan sosial,dan politik.
2.      Materi pendidikan sosial dan kewarganegaraan yang terdiri dari ;pendidikan ukhuwah (persaudaraan)antara kaum muslimin ,pendidikan kesejahteraan ,keluarga,kaum kerabat yang dimaksud dengan keluarga adalah suami ,istri dan anak-anaknya ,yang intinya terbentuk umat manusia yang lebih luas ,istri dan anak-anaknya ,yang intinya terbentuk umat manusia yang lebih luas ,tentram dan damai.
3.       Materi pendidikan khusus untuk anak-anak .Pendidikan untuk anak berupa ;pandidikan tauhid, pendidikan shalat, pendidikan adab sopan santun dalam keluarga ,pendidikan adap sopan santun dalam masyarakat,pendidikan kepribadian ;
4.      Materi pendidikan pertahanan dan ketahanan dakwah Islam.
Disamping materi pendididkan yang telah dissampikan diatas terdapat juga materi baca tulis .Ketika terjadi perang badar ada beberapa orang musuh yang dapat ditawan kaum muslimin .Orang –orang tersebut mampu baca tulis ,dapat menembus dirinya dengan mengajarkan baca tulis kepada 10 orang kaum anak muslimin .setelah anak-anak yang diajar tawanan itu mampu baca tulis ,mereka bebas dari tawanan dan kembali ke negerinya .Belajar baca  tulis bukan khusus untuk anak-anak Bahkan juga wanita .Nabi meminta kepada Al –Syifak ,supaya mengajarkan tulis indah kepada Hafsah .
Selain baca tulis ,Nabi juga menyuruh sahabat untuk mengajar bahasa asing ,Nabi berkata kepada Zaid bin Tsabit ,’’saya hendak berkirim surat kepada suatu kaum.Saya khawatir mereka menambah-nambah atau mengurangi ,sebab itu hendaklah kalian pelajaribahasa Suryani .Lali Zaid bin tsabit pelazari bahaa yahudi ,sehingga ia menjadi ahli dalam bahasa tersebut.
Di sampingmateri pendidikan di atas,pada dasarnya bidang pendidikan masih di terapkan Rasulullah,seperti materi pendidikanekonomi Islam .Berkenaan hal ini banyak sekali ayat-ayat Al-Quran dan Hadist Nabi yang membahas tentang aturan-aturan Islam tentang jual beli ,karena kondisi masyarakat Arab Mekkah-Madinah yang gemar bergadang (at-tijirah),misalnya ;Nabi Muhammad SAW ,pernah mengatakan ,seorang muslim yang baik adalah orang yang mau bersusah payah untuk mencukupi hidupnya ,pergi kehutan untuk mencari kayu dan kemudian menjualnya demi membeli makanan yang akan dimakan oleh anak keluarganya .Orang yang demikian jauh lebih baik dari pada pengemis yang hanya mengharapkan bantuan dari belas kasihan orangg lain .Dalam jual beli agar tidak terjadi kekeliruan perlu dituliskan dan tidak boleh berlaku curang dan berbuat riba .

F.METODE PENGAJARAN RASULULLAH
            Metode pengajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran .Oleh karena itu ,peran metode pengajaran sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar .Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kagiatan belajar sehubungan dengan kegiatan mengajar guru .Dengan kata lain ,terciptalah interaksi edukatif .Dalam interaksi ini guru-guru berperan sebagai penggerak atau pemimpin ,sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing .Proses ini akan berjalan dengan baik kalau siswa banyak aktif dibandingkan dengan guru.Oleh karena nya metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa .
            Untuk menciptakan suasana yang konduktif dan menyenangkan dalam mengajar para sahabatnya ,Rasulullah SAW .menggunakan berbagai macam metode Hal ini dilakukan untuk menghindarkan kebosanan dan kejenuhan siswa.Diantara metode yang diterapkan Rasullullah adalah :
1.      Metode ceramah .
2.      Dialog,misalnya dialog antara Rasullullah dengan Mu’adz Ibn Jabal ketika Mu’adz diutus sebagai kadi kenegri Yaman .
3.      Diskusi atau tanya jawab sering sahabat bertanya kepada Rasullullah tentang suatu hukum dan Rasullullah menjawabnya .
4.      Metode diskusi ,misalnya diskusi antara Rasullullah dengan dengan para sahabatnya tentang hukuman yang akan diberikan kepada tawanan perang badar .
5.      Metode demonstrasi ,misalnya hadist Rasullullah,”sembahyanglah kamu melihat aku sembahyang ,”
6.      Metode eksperimen,metode sosiodarma ,dan bermain peranan .
Selanjutnya metode pendidikan akhlak disampaikan Nabi dengan membacakan ayat-ayat Al-Quran yang berisis kisah –kisah umat dahulu kala, supaya diambil pengajaran dan ikhtibar dari kisah itu .Orang yang taat dan patuh mengikuti rasullullah ,akan mendapat kebahagiaan dan orang yang durhaka akan mendapat siksa ,seperti kisah Karun yang Bakhil dan kisah Musa yang berbuat baik kepada putri su’aib dan lain-lain .
Disamping dengan membuat kisah ; pendidikan akhlak juga dilakukan dengan menggunakan metode penegasan dan uswat al-hasanat.Misalnya ,dengan menjelaskan kriteria orang-orang munafik dan akibatnya ,dan mempersaudarakan antara kaum Anshar dan Muhajirin .Metode-metode pendidikan akhlak  yang diterapkan Rasullullah sangat berbekas didalam pola tingkah laku para sahabat .Hal ini dapat dilihat dari kondisi umat saat itu yang betul-betul patuh dan taaat kepada perintah Rasullullah SAW .Persaudaraan diantara mereka _kaum Anshar dan Muhajirin _terbina dengan rapat dan kokoh ,dan penuh kasih sayang .
Manfaat yang bisa diambil dari metode yang diterapkan Rasullullah adalah dalam hadis dapat digambarkan sebagai berikut:
Ø  Mendengarkan dengan pertanyaan dari murid .
Ø  Memperkenankan kepada murid mengutarakan isi hatinya .
Ø  Memilih tempat yang cocok untuk untuk bertemu dengan peserta didik ,seperti dimesjid .
Ø  Perhatian yang penuh terhadap murid-murid
Ø  Memilih waktu yang tepat untuk bertemu dengan peserta didik .
Hadis diatas menggambarkan bahwa wibawa, kodisi, situasi, sikap, dan sifat ,serta posisi Rasulullah sebagai guru menggambarkan sosok pendidik yang menguasai strategi dan metode pendidikan . Rasulullah dudk dihadapan jibril  ,menjawab pertanyaan sesuai dengan kemampuannya .Apabila persoalan tidak diketahui jawabannya secara pasti ,maka Rasulullah tidak malu untuk mengatakan tidak tahu .Rasulullah mendengar secara seksama dan teliti pertanyaan yang diajukan jibril ,sehingga ia mampu menjawabnya dengan tepat pula .Hal ini menggambarkan kondisi pelaksanaan pendidikan yang kondusif.
Selanjutnya nilai-nilai yang dapat dambil dari sikap sang murid terhadap pendidikan islam dari hadis diatas dapat digambarkan dalam skema berikut ini:
1.      Pertanyaan yang diberikan harus jelas .
2.      Pertanyaan yang disampaikan harus ringkas .
3.      Persiapan jasmani dan rohani untuk mencari ilmu .
4.      Siap mendengarkan dengan baik setelah menyampaikan pertanyaan .
5.      Tenang dalam menyampaikan pertanyaaan-pertanyaan dan tidak disampaikan sekaligus .
6.      Pertanyaan yang disampaikan harus bermanfaat .
7.      Sususnana pertanyaan yang akurat dan ilmiah.
8.      Pemilihan waktu yang tepat untuk bertemu dengan guru .
9.      Posisi duduk murit yang menyehatkan .
Hadis diatas juga menggambarkan bagaimana seharusnya siswa menuntut ilmu .Jibril berpakaian putih bersih dan rambut hitam tertata rapi ,menggambarkan bahwa dalam proses belajar siswa semestinya menyucikan ahir dan batinnya terlebih dahulu .Jibril mengajukan pertanyaan tidak berbelit-belit .Dalam hal ini pesert diik ditekankan agar mengajukan pertanyaan yang mudah dan tidak berbelit-belit,dalam bahasa lain ,singkat dan tepat sasaran ..Posisi duduk jibril sangat dekat kepada Rasulullah ;ini menajarkan agar siswa yang sedang belajar agar dekat dangan guru,dengan tujuan agar komunikasi lebih lancar dan dapat menyatukan hati dengan penuh kasih sayang .Jibril mendengarkan jawaban rasulullah dengan seksama dan hati-hati ,dan tidak menanyakan pertanyaan lain sebelum Rasulullah menjawab satu  pertanyaan jibril secara tuntas .Dlam hal ini ,kelihatan sikap rasulullah sebagai pendidik, sudah sepantasnya dijadikan acuan bagi pelaksana pendidikan Islam terutama dalam proses belajar mengajar.

G.EVALUASI PENDIDIKAN
Nana Sudjana mengataka bahwa untuk menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran perlu dilakukan usaha atau tindakan evaluasi . Evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kriteria  tertentu.Proses belajar dan mengajar adalah proses yang bertujuan .Tujuan tersebut disebut dinyatakan dengan rumusan tingkah laku yang diharapkan dimilki siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya .Oleh kerena itu tindakan atau kegiatan tersebut dinamakan penilaian hasil belajar .
Dalam menjalankan misi pendidikan ,untuk melihat kadar atau penguasa sahabat terhadap materi pelajaran ,Nabi SAW juga mengevaluasi sahabat-sahabat,Rasulullah mengetahui kemampuan para sahabat dalam memahami ajaran agama atau menjalankan tugas .Untuk melihat hasil pengajaran yang dilaksanakan Rasulullah sering mengevaluasi hafalan para sahabat dengan cara menyuruh para sahabat membacakan ayat-ayat Al-Qur’an dihadapannya dengan membetulkan hafalan dan bacaan mereka yang keliru.
Nabi juga mengevaluasi kemampuan sahabat untuk dijadikan utusan ke suatu daerah mengajarkan agama islam .Misalnya, dialog antara rasulullah dengan Mu’adz Ibn Jabal ketika Mu’adz akan diutus sebagaikadi kenegri Yaman .Rasulullah bertanya kepada Mu’adz bagaimana ia memutuskan suatu perkara yang muncul ditengah-tengah umat .Mu’adz menjawab apabila hendak memutuskan suatu perkara pertama sekali berlandaskan kepada Al-Qur’an ,bila didapati dalam Al-Qur’an baru memutuskan berdasarkan hadis Rasulullah.Apabila tidak didapati pada keduanya kemudian memutuskannya menggunakan metode istijhad .Rasulullah senyum tanda menyetujui dan percaya akan kompetensi Mu’adz sebagai utusan kenegri Yaman .Evaluasi juga dapat dilakukan dengan cara bertanya tentang suatu masalah hukum secara langsung kepada Rasulullah ,lalu Rasulullah menjawabnya .
            Disamping menguji paham sahabat tentang ajaran agama ,Rasulullah juga dievaluasi oleh Allah melalui Malaikat Jibril.Sebagaimana kisah kedatangan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW ,ketika mereka sedang mengajar sahabat disuatu Majelis .Malaikat Jibril  menguji Nabi dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut pengetahuan beliau tentang rukun Islam ,dan jawaban nabi selalu dibenarkan oleh utusan Allah itu. Berbagai peristiwa lainnya ialah berulang kalinya Malaikat Jibril datang kepada Nabi dalam wujud manusia biasa ,berpakaian jubah putih ,untuk menguji sejauh mana hafalan Nabi terhadap ayat-ayat Al-Qur’an terhadap konsisten dan terpercaya dalam hafalan beliu.
            Jika dilihat dari teori taksonomi Benjamin S.Bloom ,maka jelaslah psychological domains yang dijadikan sasaran evaluasi Nabi sebagai pelaksana perintah Tuhan sesuai wahyu yang diturunkan kepada beliau leih menitikberatkan pada kemampuan dan kesediaan manusia mengamalkan ajaran-Nya ,dimana paktor psikomotorik menjadi tenaga pergerakannya .Disamping itu,paktor kemauan juga dijadikan sasarannya (konatif psikomotorik).
            Adapun system pengukuran yang digunakan nabi sendiri tidak menggunakan sistem laboratorial seperti dalam dunia ilmu pengetahuan modern sekarang .Namun prinsip-prinsipnya menunjukkan bahwa sistem pengukuran juga terdapat dalam Hadist Nabi.Nabi melakukan pengukuran terhadap prilaku manusia dengan tanda-tanda seorang yang beriman ialah yang mencintai orang lain sesama mukmin ,seperti mencintai dirinya sendiri .Ketika menyaksikan perbuatan mungkar ,ia berusaha mengubah dengan kelakuan fisiknya ,lisannya dan dengan hatinya ,tetapi yang terakhir ini menunjukkan selemah-lemahnya iman .Ukuran orang munafik ada tiga yaitu;
1.      Bila berkata pasti berdusta.
2.      Bila berjanji ia mengingkari.
3.      Jika diberi amanat ia berhianat.
Ukuran  orang kafir ,antara lain tidak mensyukuri nikmat Allah , mencaci maki keturunan dan meratapi mayatnya ,dan seagainya .Jadi sistem pengukuran Nabi terhadap prilaku manusia bukan secara kuantitatif akan tetapi dengan kualitatif.
Berdasarkan hasil tinjauan historis diatas ,menurut hemat penulius ,pendidik yang diterapkan rasulullah ,merupakan pendidikan yang telah berhasil dalam mencapai tujuan utamanya .Terbukti dengan munculnya para sahabat yang ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan .Karena itu ,sistem pendidikan yang diterapkan Rasulullah menurut hemat penulis banyak yang masih relevan diterapkaan pada era modern sekarang ini ,misalnya ;konfigurasi duduk para siswa dalam sistem halaqah ,sistem evaluasi ,metode pengajaran sebagaimana yang telah dijelaskan diatas .

H.PERAN WANITA DALAM PENDIDIKAN ISLAM ERA RASULULLAH
            Memperincangkan peran wanita dalam ‘pentas’ sejarah Islam adalah bagaikan mencari uban dikepala anak yang barumenginjak usia dewasa Azzumardi Azra mengatakan sebagai sejarah gelap .Hal tersebut dikarenakan sulitnya mencari tokoh-tokoh wanita yang berkiprah dalam sejarah Islam khususnya pendidiikan Islam semenjak masa Khalifah Ar-Rasyidin sampai era “millennium baru” sekarang.Meskipun begitu ,tidak ditemukan ayat Al-Qur’an dan Hadist yang melarang wanita untuk menuntut ilmu ,bahkan sebaliknya ,Allah dan Rasul-Nya memerintahkan umat Islam agar memperdalami ilmu pengetahuan ,tanpa membedakan jenis kelamin.
            Dalam lintasan sejarah ,tercatat beberapa nama wanita muslim yang terpelajar yang pada permulaan Islam hanya tahu membaca dan menulis. Al-Balaziri mencatat Syayyidah Hafsah istri Nabi ,dan Aisyah binti Bakar sanggup membaca Al-Qur’an dan banyak memberikan pelajaran .Rasulullah SAW .berabda ,”Ambillah sepruh agamamu dari wanita yang berwajah kemerah-merahan .”
            Urwah bin Zubeir mengatakan ,”tidak seorang pun yang lebih tahu tentang figh ,kedokteran ,dan syair-syair dari pada Aisyah .Aisyah telah meriwayatkan sebanyak 1000 hadist .disamping menguasai disiplin ilmu tersebut Aisyah juga ahli dalam bidang tafsir.
            Khususnya para era Rasul ,tidak ada perbedaan hak dan kewajiban antara laki-laki dan wanita dalam menuntut ilmu bahkan kedua jenis manusia tersebut wajib menuntut ilmu .Begitu juga dalam menjelaskan ajaran agama kepada kaum wanita ,Aisyah sangat berperan terutama persoalan yang bersifat khusus wanita .Dengan demikian peran perempuan dalam proses belajar mengajar era Rasulullah tidak bias diabaikan .
            Kedudukan rasulullah sebagai pendidik ideal dalam pendidikan Islam ,dapat dilihat dari perannya yang sangat luar biasa dalam pengelolaan dan pengembangan sistem pendidikan ,meskipun dan menggunakan sarana dan prasarana yang sangat sederhana, ia telah berhasil “menelurkan”out put yang berkualitas .Dalam waktu yang relative singkat ,bangsa Arab yang pada mulanya hidup dalam kejahiliahan dan kegelapan menjadi Negara berdaulat ,berperadaban tinggi ,bahkan telah menghantar bangsa Arab menjadi Negara adikuasa terutama pada fase awal pemerintahan dinasti Abbasiyah .
            Metode pendidikan yang diterapkan Rasulullah bervariasi ,sehingga dapat menghilangkan rasa kejenuhan dan kebosanan peserta didik dalam belajar .Meetode pendidikan diterapkan sesuai dengan materi yang disampaikan dan peserta didik .Metode yang diterapkan Rasulullah antara lain adalah metode Tanya jawab ,demonstrasi,uswat al-hasanat,dan sebagainya .Rasulullah menyeleksi materi dan metode pendidikan ,dengan materi dan metode yang tepat ,sesuai dengan kondisi ,situasi ,pertumbuhan dan perkembangan psikologis peserta didik ,sehingga mengundang minat dan keinginan para sahabat untuk menguasai setiap materi yang disampaikan Rasulullah.



















POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA PERIODE RASULULLAH
Mekah dan Madinah
           
A.Pendahuluan
            Rasulullah SAW ,sebagai suri teladan dan rahmatan lil’alamin  bagi orang yang mengharapkan rahmat dan kedatangan dan banyak menyebut Allah adalah pendidik pertama dan terutama dalam dunia pendidikan Islam .Proses transformasi ilmu pengetahuan ,internalisasi nilai-nilai spiritualisme dan bimbingan emosional yang dilakukan Rasulullah dapat dikatakan sebagai mukjizat luar biasa ,yang manusia apa dan dimana pun tidak dapat melakukan hal yang sama.
            Hasil pedidikan Islam periode Rasulullah terlihat dari kemampuan murid-muridnya yang luar biasa , misalnya;Umar Ibn Khotob ahli hukum dan pemarintahan ,Abu Hurairah ahli hadis , Salman al-farisi ahli perbandingan agama  :Majusi ,Yahudi ,Nasrani dan Islam; dan Ali Ibn Abi Thalib ahli hukum dan tafsir Al-Qur’an , kemudian murid dari para sahabat dihari kemudian ,tabi-tabi’in ,banyak yang ahli berbagai ilmu pengetahuan sains ,teknologi ,astronomi ,filsafat yang mengntar Islam kepintu gerbang zaman keemasan .Hanya periode Rasulullah ,fase Mekkah dan Madinah ,para aktivis pendidikan  dapat menyerap berbagai teori an prinsip dasar yang berkaitan dengan pola –pola pendidikan dan interaksi sosial yang lazim dilaksanakan dalam setiap manajemen pendidikan Islam .
            Gambaran dan pola pendidikan Islam diperiode Rasulullah SAW. Mekkah dan Madinah adalah sejarah masa lalu yang perlu kita ungkapkan kembali ,sebagai bahan perbandingan ,sumber gagasan gambaran strategi menyukseskan pelaksanaan proses pendidikan iIslam.Pola pendidikan dimasa Rasulullah SAW tidak terlepas dari metode,evaluasi,materi,kurikulum,pendidikan peserta didik,lembaga,dassar,tujuan, dan sebagaimana yang telah bertalian dengan pelaksanaan pendidikan islam baik secara teoritis maupun secara praktis.

B.SOSIOKULTURAL MASYARAKAT MEKKAH DAN MADINAH
            Kondisi sosiokuultural masyarakat Arab pra-islam.Terutama pada masyarakat mekkah dan madinah sangat mempengaruhi pola pendidikan periode Rasulullah di makkah dan madinah.Secara kuantitas orang-orang yang massuk islam pada fase makkah lebih sedikit dari pada orang –orang yang masuk islam pada fase madinah.Hal tersebut diantaranya disebabkan oleh watak dan budaya nenek moyang  mereka sedangkan masyarakat madinah lebih muda dimasuki ajaran islam karena saat kondisi masyarakat.
            Kondisi sosial kemasyarakatan di kalangan bangsa arab,terdapat beberapa kelas masyarakat berbeda antara satu dengan yang lainnya.Bangsa arab sangat mendewakan tuan dan menghina budak.Bahkan tuan berhak atas semua harta rampasan dan kekayaan,dan hamba di wajibkan membayar denda dan pajak,budak laksana ladang bercocok tanam yang menghasilakan banyak kekayaan.Kekuasaan yang berlaku saat itu adalah sistem diktator.Banyak hak yang hilang dan terabaikan.Para budak tidak bisa melakukan perlawanan sedikit pun,banyak diantara mereka yang merasa kelaparan,penderitaan dan kesulitan yang tidak jarang merenggut nyawa nya dengan sia-sia.Kondisi ekonomi merupakan kondisi sosial,paling dominan untuk memenuhi hidup.Jalur-jalur perrdagangan tidak bisa dikuasai begitu saja kecuali jika sanggup memegang kendali keamanan dan perdamaian.Sementara kondisi yang aman oini tidak terrwujud di jazirah arab kecuali bulan suci.Pada saaat itlah dibuka pasar –pasar arab yang terkenal,seperti ukadz,Dzilmahaz,madinah dan lainnya.Mereka tidak menguasai perindustrian dan kerajinan.Kebanyakan hasil kerajinan yang ada di arab seperti jahit menjahit,menyamak kulit dan lain-lainnya berasal dari rakyat yaman,hirah dan pinggiran syam.Sekali pun begitu di tengah jazirah ada pertanian dan peengembalaan hewan ternak.Sedangkan wanita-wanita Arab cukupo dengan pemintalan.Tetapi kekayaan-kekayan yang dimiliki  bisa mengundang pecahnya peperangan.Kemiskinan,kelaparan, dan orang—orang yang telanjang merupakan pemandangan biasa di tengah masyarakat.Kondisi kehidupan beragama sangat ironis sekali.Orang-orang musyrik orang khufarat tumbuh subur berimbas kepada kehidupan sosial politik dan agama.Orang-orang yahudi berubah menjadi orng –orang yang angkuh,sombung.Pimpinan-pimpinan mereka menjadi ssesembahan selain Allah.Sedangkan agamma nasrani berubah menjadi agama pegannisme yang sulit dipahami dan menimbulkan percampur-adukan antara Allah dan manusia.Dari segi akhlak,mereka adalah orang yang berlomba-lomba dan membanggakan diri dari masalah kedermawanan dan kemurahan khususnya Aus dan khazraj,sangat membutuhkan seoorang pemimpin untuk melenturkan pertikaian sesama merea dan sebagai pelindung dari ancaman kaum yahudi,di samping sifat penduduknya yang lebih ramah uyang dilatarbelakangi kondisi geografis yang lebih nyaman dan subur.Penulis mencoba mengungkapkan pola pendidikan islam periode Rassulullah SAW yang dapat di bedakan menjadi 2 fase yaitu :
1.      Fase Makkah
2.      Fase Madinah



1.Fase Makkah
Allah Maha Bijaksana, sebagai panutan umat manusia,Muhammad ibn Abdullah sejak awal sekali telah disiapkan Allah dengan menjaga nya dari sifat-sifat jahiliyah.Dengan akhlaknya yang terpuji syarat dengan nilai-nilai humanismecdan spritualismev di tengah-tengah umat yang hampir saja tidak berperikemanusiaan,Muhammad ibn Abdullah,masih sempat mendapat gelar penghargaan tertinggi yaitu Al-Amin.Ibn Abdullah,seseorang yang teguh mempertahankan tradisi nabi ibrahim,tabah dalam mencari kebenaran yang hakiki,menjatuhkan diri dari keramaian dan sikap hedonisme dengan berkontemrasi di Gua Hira.Pada tanggal 17 Ramadhan turunlah wahyu Allah yang pertama surat Al-Alaq ayat 1-5 sebagai fase pendidikan islam makkah.

a.Tahapan Pendidikan Islam pada Fase Makkah
Pola pendidikan yang dilakukan Rasulullah sejalan dengan tahapan-tahapan dakwah yang disampaikan nya kepada kaum Quraisy.Dalam hal ini penulis membaginya menjadi 3 tahap yaitu  :

1.      Tahap Pendidikan Isalam Secara Rahasia dan Perorangan
Pada awal turunnya wahyu pertama Al-Qur’an surat 96 ayat 5 pola pendidikan yang dilakukan adalahh secara sembunyi-sembunyi mengingat kondisi sosial politik yang belum stabil dimulai dari dirinya sendiri dan keeluarga dekatnya.Mula-mula Rasulullah mendidik istrinya Khadijah untuk beriman kepada Alllah kemudian dengan di ikuti oleh anak angkatnya Ali Ibn Thalib dan Zaid ibn harisah.kemudian sahabat karibnya Abu Bakar Siddiq.Secara berangsur-angsur ajakan tersebut disampaikan secara meluas,tetapai masih terbatas dikalangan keluarga dekat dari suku Quraisy saja seperti Usman Ibn Affan,Zubair ibn Awan,Sa’ad ibn Abi waqas,Abdurahman ibn Auf,Thalhah ibn Ubaidillah,Abu ubaidillah ibn  jahrah,Arqam ibn Arqam,fatimah binyi Khattab,Said ibn Zaid dan beberapa orang lainnya,mereka ssemua tahap awal ini di sebut Assabiquna Al Awwalun artinya orang-orang yang mula masuk islam.Sebagai lembga pendidikan da pusat   kegitan pendidikan islam yang pertama ppadda era aal ini adalah rumah Arqam ibn Arqam.
2.      Tahap Pendidikan Islam Secara Terang-terangan
Pendidikan secara sembunyi-sembunyi berlangsung selama 3 ttahun sampai waktu berikut nya yang memerintahkan dakwah secara terbuka dan terang-terangan.Ketika wahyu itu tturun,beliau meengundang keluarga dekatnya untuk berkumpul di bukit shafa,menyerukan agar berhati-hati terhadap ajab yang kerass dikemudian hari bagi orang-orang yang tidak mengakuui Allah sebagia Tuhan Yang Esa dan Muhammad sebagai utusan nya.Seruan tersebut di jawab oleh Abu Lahab,Celakalah kamu Muhammad!Untuk inkah kami mengumpulkan kamu? Saat itu  turun wahyu menjelaskan peerihal Abu lahab dan Istrinya.
Perintah dawah secara terang-terangan dilakukan Rassulullah,seiring dengan jumlah sahabat yang semakin banyak dan untuk meningkat kann jangkauan seruan dakwah karena di yakini dengan dakwah tersebut banyak kaum Quraisy yang akan masuk agama islam.Disamping itu keberadaan rumah Arqam ibn Arqam sebagai pusat dan lembag pendidikan islam sudah diketahui oleh kuffar Quraisy.
3.      Tahap Pendidikan Islam Untuk Umum
Hasil seruan akwah terang-terangan yang terfokus kepada keluarga dekat,kelihatannya belum maksiimal sesuai dengan apa yang di harapkan.Maka,Rasulullah mengubah strategi dakwahnya dari seruan yang terfokus pada keluarga dekakt beralih pada seruan umum,umat manusia secara keseluruhan.Seruan dalam skala Internasional tersebut di dasarkan atas perintah Allah SWT,surat al-Hijr ayayt 94-95.Sebagai tindak lanjut dari perintah tersebut,pada musim haji,Rasulullah mendatangi kkemah-kemah para jamaah haji.Pada awalnya,tidak banyak yang menerima,kecuali jamaah haji dari Yastrib,kkabilah Khazrajyang menerima dakwah  secara antusias.dari sinilah sinar Islam memacar ke luar Mekkah.
Penerimaan mamsyarakat Yastrib terhadap ajaran agama Islam secara antusias karena beberapa faktor:
1)      Adanya kabar dari kaum Yahudi akan lahirnya seoran Rasul
2)      Suku Aus dan Khazraj mendapat tekanan dan ancaman dari kaum Yahudi
3)      Konfliks antara suku Khazraj dan Aus yang berkelanjutan dalam rentang waktu yang cukup lama,oleh karena itu,mereka mengharapkan seorang pemimpin yang mampu melindungidan mendamaikan mereka.
Berikutnya,di musim haji pada tahun kedua belas kerasulan rasulullah Muhammad SAW,Rasulullah di datangi  dua be;as laki-laki dan seorang wanita untuk berikrar kesetian,yanng di krnal dengan  ‘’Bai’ahal-Aqabah I’’ mereka berjanji tidak akan menyembah kecuali Allah SWT,tidak akan menncuri dan berzina,tidak akan membunuh anak-anak,dan menjauhkanperbuatan-perbuatan keji serta fitnah,selalu taat pada Rasullullahdalam yang benar,tidak akan mendurhakainya terhadap sesuatu yang mereka inginkan.
Berkat semangat yang tinggi yang di miliki para sahabat dalam mendakwahkan ajaran Islam,sehingga seluruh pendudik Yastribmasuk Islam kecuali penduduk Yahudi.Muslim haji berikutnya 73 orang jamaah haji dari Yastribmendatangi Rasulullah SAW dan ,menetapkan keimanan kekpada Allah dan Rasul-Nya di tempat yang samadenangn pelaksanaan ‘’Baiah al-Aqabah I’’tahun lalu yang di kenal dengan ‘’Baiah al-Aqabah II’’ dan mereka sepakat akan menmboyong Rasuulullah ke Yatsrib.

b.Materi Pendidikan Islam
Materi pendidkikan Islam pada fase Mekkad dapat di bagi menjadi dua bagian,yaitu:
1)      Materi pendidikan tauhid,materi ini lebih di fokuskan umtuk memurnikan ajaranagama tauhod yang dibawakan Nabi Ibrahim,yang telah di selewengkan olkeh masyarakakt jahiliah.Secara teori,inti ajaran tauhid terdapa adlam kaknduangan surah al-Fatihah ayat 1-7 dan surah al-Ikhlas ayat 1-5.Secara praktis,pendidikan tauhid di berikan melalui cara-cara yang bijaksana,menuntun akan pikiran dengan mengajak umatnya untuk membaca,memperhatikan dan memikirkan kekuasaan dan kebesaran Allah dan diri manusia sendiri,Kemudian beliau mengajarakan cara bagaimana mengaplikasikan pengertian tauhid tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Rasullullah menjadi contoh bagi umatnya.Hasilnya,kekbiasaan masyarakat arab yang memulai perbuatan atas nama berhala,di ganti menjadi bismillahhirrahmanirrahim,Kebiasaan menyembah berhala di ganti dengan mengagungkan dan menyembah Alla SWT.
2)      Materi pengajaran al-Quran.materi ini dapat di rinci kepada:
Ø  Materi baca tulis al-Quran,untuk sekarang ini di sebut dengan imla’ dan iqra’.Dengan materi ini di hharapkan kebiasaan masyarakat arabyang sering membaca syair-syair indah ,di ganti dengan membaca al-Quran sebagai bacaan yang lebih tinggi nilai sastranya .
Ø  Materi menghapal ayat Al-Qur’an .
Ø  Materi pemahaman al-Qur’an .yang disebut dengan fahmi al-Quran atau tafsir al-Quran:yang bertujuan untuk meluruskan pola pikir umat Islam yang di pengaruhi ppola pikir jahiliah.



C.Metode Pendidikan Islam
Metode pendidikan yang di lakukan Rasulullah dalam mendidik sahabatnya antara lain:
1)      Metode ceramah,menyamapikan wahyu yang baru di terimanya dan memberikan penjelasan-penjelasan serta keterangan-keterangannya.
2)      Dialog,misalnya dialog antara Rasulullah dengan Mu’az akan di utus sebagai kadi ke negeri Yaman,dialog antara Rasulullah dengan para sahabat untuk mengatur strategi perang.
3)      Diskusi atau tanya jawab,sering sahabat bertanya pada Rasulullah tentang suatu hukum,kemudian Rasul menjawab.
4)      Metode perumpamaan ,misalnya orang mukmin itu di laksanakan satu tubuh,bila sakit salah satu anggota tubuh,maka anggota tubuh lainnya akan turut merasakan.
5)      Metode kisah,misalnya kisah beliau dalam perjalanan Isra’ dan Miraj,dan kisah tentang pertemuan nabi Musa dan nabi Khaidir.
6)      Metode pembiasaan : Membiasakan kaum muslimin salat berjamaah.
7)      Metode hafalan,misalnya para sahabat di anjurkan untuk menjaga al-Quran dengan menghafalnya
Dalam buku ‘’Tarbiah Islamiah’’  yang di tulis oleh Najb Khalid al-Amar mengatakan bahwa metode pendidikan Islam yang di lakukan oleh nabi Muhammad SAW pada periode Mekkah dan Madinah,adalah:
1)      Melalui teguran langsung misalnya hadis Rasulullah SAW:Umar ibn Salmah r.a ‘’berkata dahulu aku menjadi pembantu di rumah Rasulullah SAW,ketika makan misalnya aku mengulurkan tangan ku kesegala penjuru.Melihat itu beliau berkata,hai ghulam bacalah bismillah,makanlah denngan kananmu,dan makanlah apa yang ada di dekatmu
2)      Melalui sindiran ,rasulullah bersabda:’’apa keinginan kaum yang mengatakan begini begitu?Sesungguhnya aku salat dan tidur,aku berpuasa dan berbuka,dan aku menikahi wanita,maka barang siapa yang tidak senag dengan sunnahku,maka mereka bukan termasuk golonganku (lihat Shahirul Jami’ Ash Shaghir,jus 5hadis no.5448
3)      Pemutusan dari jamaah .Pernah ka’bah ibn Malik tidak ikut beserta Raslullah SAW dalam perang tabuk .Dia berkata ,nabi melarang sahabatnya yang lainnya berbicara dengan aku ,disebutkan Rasulullah SAW bersabda :Perintahkanlah anak-anakmu shalat dari usia tujuh tahun dan pukullah mereka kalau enggan mengerjakannya pada usia sepuluh tahun,serta pisahkan mereka dari tempat tidur (HR.Abu Daud dan Hakim);melalui perbandingan kisah orang-orang terdahulu,menggunakan kata isyarat,misalnya merapatkan kedua jarinya sebagai isyarat perlunya menggalang persatuan,keteladanan setiap apa yang di sampaikan oleh Rasulullah SAW.Maka yang menjadi uswahnya adalah Rasulullah SAW sendiri.

d.Kurikulum Pendidikan islam  
            Kurikulum pendidkan Islam pada periode Rasulullah SAW baik di Mekkah maupun Madinah adalah al-Quran,yang Allah wahyukan sesuai dengan kondisi dan situasi kejadian dan peristiwa yang di alami umat Islam pada saat itu,karena dalam prakteknya tidak saja logis dan rasional,tetapi juga pitrah dan prakmatis.Hasil cara yang demikian dapat di lihat dari sikap rohani dan mental para pengikutnya.
                       
e.Lembaga Pendidikan Islam
            Menuru hemat penulis,lembaga pendidikan Islam pada fase Mekkah ada dua macam tempat,yaitu:
1)      Rumah Arqam ibn Arqam merupakan tempat pertama berkumpulnya kaum muslimin beserta Rasulullah untuk belajar hukum-hukum dan belajar hukum-hukum dan dasar-dasar ajaran Islam.Rumah ini merupakan lembaga pendidikan pertama atau madrasah yang pertama sekali dalam Islam,adapun yang mengajar dalam lembaga tersebut adalah Rasulullah itu sendiri.
2)      Kuttab.Pedidikan di Kuttab tidak sama dengan pandidikan yang di adakan di rumah Arqam Ibn Arqam,pendidikan di rumah Arqam Ibn Arqam kandungan materi tentang hukum Islam dan dasar-dasar agama Islam,sedangkan pendidikan di Kuttab pada awalnya kebih terfokus pada materi baca tulis sastra,syair arab dan pembelajaran berhitung,namun  setelah datang Islam materinya di tambah dengan materi baca tulis al Quran dan memahami hukum-hukum Islam.Adapun guru yangg mengajar du Kuttabpada era awal Islam adalah orang-orang non Islam.dalam ejarah pendidikan islam,istilah Kuttab telah di kenal di kalangan bangsa arab pra Islam,secara Etimologi,Kuttab berasal dari bahasa Arab yakni Kataba ,yaktubu,Kitaaban Yang artinya telah menulis,sedang menulis,dan tulisan,sedangkan Maktab artinya meja atau tempat menulis.



2.Fase Madinah
            kedatangan nabi muhammad SAW bersama kaum muslimin mekkah ,disambut oleh penduduk madinah dengan gembira dan penuh dengan rasa persaudaraan .Maka ,Islam mendapat lingkungan baru yang bebas dari ancaman dari penguasa Qurais mekkah ,lingkungan yang dakwahnya menyampaikan ajaran Islam dan menjabarkannya dalam kehidupan sehari-hari.Wahyu secara beruntun selama periode madinah kebijaksanaan nabi Muhammad SAW dalm mengajarkan al-Quran adalah menganjurkan pengikutnya untuk menghafal dan menuliskan ayat-ayat al-Quran sebagaimana diajarkan .Beliau sering mengadakan ulangan-ulangan dalam pembacaaan al-Quran dalam shalat ,dalam pidato-pidato ,dalam pelajaran-pelajaran dan lain-lain kesempatan.

a.lembaga Pendidikan Islam
            ketika Rasulullah dan para sahabat hijrah kemadinah salah satu program pertama beliau lakukan adalah pembangunan sebuah mesjid ,maka nabi Muhammad pindah menempatu sebagian ruangannya yang memang khusus disediakan untuknya .Demikian pula diantara kaum Muhajirin yang miskin dan tidak mampu membangun tempat tinggalnya sendiri.
            Mesjid itulah pusat kegiatan Nabi Muhammad bersama kaum muslimin ,untuk secara bersama membina masyarakat baru ,masyarakat yang disinari oleh tauhid ,dan mencerminkan persatuan dan kesatuan umat .dimesjid itulah beliau bermusyawarah mengenai berbagai urusan ,mendirikan shalat jamaah ,membaca al-Quran ‘maupun membacakan ayat-ayat yang baru diturunkan .Dengan demikian ,mesjid itu merupakan pusat pendidikan dan pengajaran .
            Suatu kebijaksanaan yang efektif dalam pembinaan dan perkembangan  masyarakat baru madinah adalah disyariatkannya media komunikasi berdasarkan wahyu,yaitu shlat jumat yang dilaksanakan secara berjamaah dan azan .Dengan shalat jumat tersebut hampir seluruh warga masyarakat berkumpul untuk secara langsung mendngar khutbah dari nabi Muhammad SAWdan shalat jumat berjamaah.

b.Materi Pendidikan Islam diMadinah
            pada fasse Madinah materi pendidikan yang diberikan cakupannya lebih kompleks dibandingkan dengan materi pendidikan fase di Mekkah  .Diantara pendidikan Islam diMadinah adalah :

1.      Pendidikan ukhuwah (persaudaraan)antara kaum muslimin .Dalam melaksanakan pendidikan ukhuwah ini ,nabi Muhammad SAW bertitik tolak pada struktur kekeluargaan yang ada pada masa itu .Untuk mempersatukan keluarga itu nabi Muhammad berusaha untuk mengikatnya menjadi satu kesatuan yang terpadu ,mereka dipersaudarakan karena Allah bukan karena lain-lain.sesuai dengan isi konstitusi Madinah pula ,bahwa antara orang yang beriman ,tidak boleh membiarkan saudaranya menanggung beban hidup dan utang yang berat diantara sesama mereka.Antara orang beriman satu dengan yang lainnya haruslah saling bantu-membantu dalam menghadapi segala persoalan hidup.Mereka harus bekerja sama dalam mendatangkan kebaikan ,mengurus kepentingan bersama ,dan menolak kemudaratan atau kejahatan yang menimpa.
2.      Pendidikan kesejahtraan sosial .Terjaminnya kesejahtraan sosial, tergantung pertama-tama pada terpenuhinya kebutuhan pokok dari pada kehidupan sehari-hari.Untuk itu ,setiap orang harus bekerja mencari nafkah .untuk mengatasi masalah pekerjaan tersebut nabi Muhammad memerintahkan kepada kaum muhajirin yang telah dipersaudarakan dengan kaum ansor ,agar mereka bekerja bersama dengan saudara-saudaranya tersebut.Mereka kaum Muhajirin yang biasa bertani silahkan mengikuti pertanian ,yang biasa berdagang silahkan mengikuti saudara yang berdagang .Untuk pengamanan ,nabi Muhammad SAW membentuk satuan-satuan pengamatyang mendapat tugas untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan terjadinya serangan dan gangguan terhadap kehidupan muslimin.Satuan-satuan ini adalah merupakan embrio dari pasukan yang bertugas untuk mangamankan dan mempertahankan serta mendukung tugas-tugas dakwah Islam lebih lanjut.
3.      Pendidikan kesejahtraan keluarga kaum kerabat ,yang dimaksud dengan keluarga adalah suami istri dan anak-anaknya .Nabi Muhammad SAW berusaha untuk memperbaiki keadaan itu dengan memperkenalkan dan sekaligus menerapkan sistem keluarga kekerabatan baru ,yang berdasarkan takwa kepada Allah.
4.      Pendidikan hankam (pertahanan dan keamanan)dakwah Islam .Masyarakat kaum muslimin merupakan satu negara dibawah bimbingan nabi Muhammad SAW yang mempunyai kedaulatan yng merupakan dasar bagi dakwahnya untuk menyampaikan seluruh ajaran Islam kepada seluruh umat manusia secara bertahap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar