Telaah
Pola Pendidikan Islam Era Rasulullah SAW Fase Mekkah Dan Madinah
Oleh
: Zainal Effendi Hasibuan
A.PENDAHULUAN
Kajian
tentang profil Rasulullah SAW sebagai pendidik ideal merupakan kajian yang
sangat urgen untuk di kaji,di sebabkan karena posisi pendidik dalam pengelolaan
dan pengembangan pendidikan berada digarda terdepan.Untuk mewujutkan pendidik
profesional berdasarkan Islam,perlu melihat sisi kehidupan Rasulullah SAW
karena hakikatnya,Rasulullah SAW di utus
ke muka bumi ini adalah sebagai uswat al-hasanat dan rahmat lil-‘alamin,dan
semua sunnah Rasul yang menjadi panduannya adalah Al-Quran.Al-Quran merupakan
aspek kehidupan manusia dalam bidang pendidikan.Keberadaannya sebagai pendidik
merupakan sumber konsep pendidikan yang kebenarannya di rekomendasikan Allah
SWT.
Dalam
Islam,Rasulullah SAW adalah pendidik utama dalam dunia pendidikakn Islam.Hasil
pendidikan Islam periode Rasulllullah terlihat dari kemampuan murid-muridnya
(para sahabat) yang luar biasa.Kemudian,murid dari para sahabat Rasulullah di
kemudian hari,tabi-tabi’in,banyak yang menjadi ahli dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan-sains,teknologi,astronomi,filsafat-yang memnhantarkan Islam ke
depan pintu gerbang zaman keemasan terutama pada fase awal kekuasaan dinasti
Abbasiyyah,dan fase Mekkah Madinah .
B.KONDISI
POLITIK ,SOSIOKULTURAL PRA-ISLAM SAMPAI FASE AWAL ISLAM
Ahmad
M.Saefuddin mengatakan,”Untuk dapat memahami misi Muhammad SAW,sebagai pendidik
dan rahmat bagi sekalian alam,harus menoleh kebelakang,mempelajari
sejarahkeadaan masyarakat manusia menjelang kellahiran Nabi Muhammad SAW.Oleh
karena itu,,perlu mengungkapkan sejarahyang besumber dari Al-Quran,beserta
tafsir,keterangan-keterangan dari hadist Nabi,atsar sahabat,kitab-kitab,dan
buku-buku yang di susun oleh ahli sejarah.
Gambaran
dunia politik menjelang pertengahan abad ke-6 sebelum masehi,terbukti bahwa
dunia berada dalam kegelapan yang merusak kehidupan spiritual
manusia.Keserakahan dan tirani telah menjarah kesejahteraan moralnya,penindasan
telah melumpuhkan mayoritas pendidikan penduduknnya.Sementara kondisi
sosiokultural,sepeninggalan nabi Isa,ajaran agama Allah dibawa dan di siarkan makin lama makin luntur dan
cahayanya makin suram.Manusia berangsur-anngsur menjauhi ajaran agama dan
perlahan-lahan di bawa oleh hawa nafsu dan dalam jurang kehinaan dan
penghambaan kepada Allah menjadi penghambaan kepada manusia,berhala,api,binatang,kayu,dan
batu bara.Hal itu terjadi dalam masyarakat ahli kitab(yahudi dan nasrani),dan masyarakat
musyrikin.Demikian gambaran dunia lima ratus tahun sesudah Nabi Isa pada zaman
jahiliah,suatu zaman yang gelap gulita yang di liputi kebodohan dan
keterbelakangan
Allah
maha bijaksana,sebagai calon panutan umat manusia,Muhammad ibn Abdullahtelah di
persiapkan Allahdegan menjaganya dari skap-sikap jahiliah dengan akhlak terpuji
dan nilai-nilai umanisme dan spiritualisme,dan mendapat gelar penghargaan
tertinggi yaitu al-amin sekitar tahun 610 m,pada tanggal 17 ramadhan ,turunlah
wahyu Allah yang pertama,yaitu surah al-‘Alaq yang pertanda bahwa Rasulullah
telah resmi sebagai rasul pembawa manusia ke jalan kecerdasan dan kesempurnaan
dari zaman jahiliyah.
C.TAHAPAN
PENDIDIKAN ISLAM PADA FASE MEKKAH
1.Tahap
Rahasia Dan Perorangan
Pada
awal turunnya wahyu pertama Al-Quran surat 96 ayat 1-5,pola pendidikan yang di
lakukan adalah secara sembunya-sembunyi,mengingat kondisi sosio ppolitik yang
belum stabil,di mulai dari diri sendiri dan keluarga
dekatnya.Mula-mula,Rasulullah mendidik istrinya Khadijah untuk beriman dan
menerima petunjuk-petunjuk Allah,kemudian di ikuti oleh anak angkatnya Ali ibn
Abi Tholib dan Zait ibn Haritsah,kemudian sahabat karibnya Abu Bakar
siddiq.Secara bberangsur-angsur,ajaran tetrsebut di sampaikan secara meluas
tapi masih terbatas di kalangan keluarga dari suku Quraisy saja dan sebagai
lembaga pendidikan dan pusat kegiatan pendidikan Islam yang pertam pada era
awal ini adalah di rumah Arqam ibn Arqam.
2.Tahap Terang-Terangan
Pendidikan
secara sembunyi-sembunyi berlangsunng selama 3 tahun sampai turun wahyu
berikutnya,dan memerintahkan dakwah secara terang-terangan.Ketika wahyu
turun,beliau mengundang keluarga dekatnya untuk berkumpul di bukit
shafa,menyerukan agar berhati-hati terhadap azab di kemudian hari bagi orang
yayng tidak mengakui Allah dan Muhammad
Perintah
dakwah secara terang terangan di lakukan oleh rasulullah seiring dengan jumlah
sahabat yang makin banyak dan untuk meningkatkat jangkauan seruan dakwahkarena
di yakini dengan dakwah tersebut,banyak kaum Quraisy yang akan masuk Islam.
3.Tahap untuk umum
Hasil
seruan dakwah secara terang-terangan yang terfokus kepada keluarga dekat belum
sesuai denngan apa yang di harapkan.Maka rasulullah mengubah strategi dakwahnya
dari seruan yang terfokus pada keluarga dekat beralih dengan seruan umum,umat
manusia secara keseluruhan.didasarkan kepada perintah Allah ,surat al-Hijr Ayat
94-95.
Penerimaan
masyrakat yatsrib terhadap ajaran islam secara antusias tersebut,dikarenakan
beberapa faktor:
1.
Adanya
kabar dari kaum yahudi akan lahirnya seorang Rasul.
2. Suku Aus dan Khazraj mendapat tekanan
dan ancaman dari kelompok yahudi .
3.
Konflik
antara Khazraj dan Aus yang berkelanjutan dalam rentang waktu yang cukup
lama,oleh karena itu mereka mengharapkan seorang pemimpin yang mampu melindungi
dan mendamaikan mereka .
Dimusim haji
pada tahun kedua belas laki-laki dan wanita untuk berikrar kesetian,yang
dikenal dengan nama”Bait’at al-’Aqabah’’.Mereka berjanji tidak akan menyembah
selain kepada Allah,tidak berzina,tidak akan membunuh anak-anak,dan menjauhi
perbuatan-perbuatan keji serta fitnah ,selalu taat kepada Rasullullah ,dan
tidak mendurhakainyya terhadap sesuatu yang mereka tidak inginkan.
D.LEMBAGA
PENDIDIKAN DAN SISTEM PEBELAJARAN
Lembaga
pendidikan fase Mekkah ,ada dua macam yaitu :Rumah Arqam ibn Arqam dan kuttab
.Dalam sejarah Pendidikan Islam ,Istilah kuttab telah dikenal banngsa Arab
praislam Ahmad Syalaby mengatakan
bahwa,kuttub sebagai lembaga pendidikan terbagi dua,yaitu:pertama kutub
berfungsi sebagai mengajarkan bacaan dengan teks dasar puisi-puisi arab,dan
sebagian besar gurunya adalah non muslim,dan merupakan lembaga pendidikan dasar
yang hanya mengajarkan bacaan tulis,dan juga berlangsung dirumah-rumah para
guru atau pekaragan sekitar mesjid.Materi yang diajarkan adalah puisi atau
pepatah-pepatah Arab yang mengandung nilai tradisi yang baik.Adapun penggunaan
AL-Quran sebagai kutub baru terjadi kemudian,ketika jumlah kaum muslimin
menguasaial-Quran lebih banyakdan terutama setelah kodifikasi pada masa
kekhalifahan ’Usman ibn Affan.
Pengajaran
al-Quran dan dasar-dasar agama islam.Setelah qurra dan huffiazh guru yang
mengajarkannya adalahdari umat islam sendiri.jenis intuasikedua ini merupakan
lanjutan pertama dari kuttub tingkat pertama,setelah siswa memiliki kemampuan
baca tulis.Pada jenis yang kedua ini
siswa diajari pemahaman al-quran,dasar-dasr agama islam,juga diajarkan ilmu
grametika bahasa arab,dan Aritmatika.
E.MATERI DAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
Kurikulum
pendidikan islam pada priode Rasulullah baik diMekkah maupun Madinah adalah
al-Quran yang Allah wahyukan sesuai dengan kondisi dan situasi ,kejadian dan
peristiwa yang dialami umat islam saat itu.Karena dalam praktiknya , tidak saja
logis dan rasinal tetapi juga secara fitrah dan pragmatis.Dalam perkembangan
sejarah selanjutnya ternyata mereka ini merupakan kader inti muballiqh dan
pendidik pewaris nabi yang brilian dan militan dalam menghadapi segala
tantangan dan cobaan
Rasulullah
juga menyuruh para sahabat untuk mempelajari bahasa asing.Rasulullah juga berkata
kepada Zaid bin Sabit : ‘’Saya hendak berkirim surat kepada kaum suryani,saya
khawatir kalau mereka menambah nambah atau mengurangi,sebab itu hendaklah
engkau mempelajari bahasa suryani (bahasa yahudi)’’.Lalu Zaid bin Sabit
mempelajari bahasa Yahudi itu,sehingga ia menjadi ahli dalam bahasa
itu.Statement ini menumjukkan bahwa
pendidikan Islam bersifat universal,berlaku untuk seluruh umat di dunia,bukan
hanya tertentu untuk masyarakat Mekkah dan Madinah.Di samping itu,pernyataan
Rasulullah i tersebut menunjukkan bahwa materi pelajaran yang berasal dari
dunia luar,ukan barang haram bagi Islam,artinya sesuatu ssesuatu yang tidak
boleh di pelajari,tetapi hal itu wajib di lakukan untuk pengembangan dakwah dan
pendidikan Islam ke dunia luar Islam.
Mahmud
Yunus mengklasifikasikan materi pendidikan kepada dua macam,yaitu materi yang
di berikan di Mekkah dan ,ateri yang di berikan di Madinah.Pada fase Mekkah
terdapat tiga macam intisari mater pembelajaran yang di berikan di Mekkah yaitu
keimanan ibadah dan akhlak,dapat di uraikan sbb:
1.
Pendidikan
keimanan adalah menjadi pokok pertama,yaituiman kepada Allah SWT,di wahyukan
kepada Al-Quran sebagai petunjuk dan pengajaran bagi seluruh umat
manusia.Muhammad sebagai nabi dan rasul adalah guru yang pertama mendidik dan
mengajar manusia gagr bahagia dunia dan akhirat,dalam suatu masyarakat yang
adil dan makmur,lahir dan batin dalam arti kata yang sederhana.Beriman kepada
hari akhir,hari pembalasan,amal baik di balas dengan kebaikan (surga),amal
buruk di balas denngan siksa(neraka).
2. Pendidikan ibadah,aml ibadah yang di
perintahkan di Mekkah adalah solat,sebagai pernyataan pengabdian kepada
Allah.Dengan sembahyang dapat terhidar dari perbuatan keji dan munkar.Mula mula
nabi sembahyag bersama sahabat-sahabat di rumah Al-Arqam denagn sembunyi
sembunyi,kemudian setelah dakwah mulai ttersiar ke seluru penjuru,baru di
laksanakan secara terabng terangan.Pada awalnya ,solat belum lima kali sehari
semalam.Akan tetapi,selelah terjadi peristiwa Isra’ dan Mi’raj,barulah di
wajibkan Allah lima kali sehari semalam (tahun 11 SH/6621 M).Adapun pelaksana
Zakatv mekkah berarti sedekah kepada fakir miskin dan anak yatim dan
membelanjakan hartake jalan kebaikan.Pendekatan Zakat belumlah di atur dan di
perinci sebagaimana yang di lakukan nabi di Mekkah.
3.
Pendidikan
akhlak,nabi menganjurkan penduduk Islam yang telah masuk Islam agar
melaksanakan akhlak yang baik,separti adil,menempati
janji,pemaaf,tawakal,bersyukur atas nikmat Allah,tolong
menolong,berbuat baik kepada ibu bapak,memberi makan orang miskin dan orang
musafir,dan meninggalkan akhlak yang buruk.
Inti
sari pendidikan agama yang di terapkan nabi di Madinah dapat di klasifikasikan
sebagai berikut:
1. Pendidikan keimanan.Tentang keimanan di
perkuat dengan keteragan keterangan yang di bacakan nabi dari ayat ayat
Al-Quran serta sabda sabda beliau sendiri.Dimadinah di tetapkan keimanan itu
terdiri dari enam perkara:
Ø Iman kepada Allah
Ø Hari kemudian
Ø Malaikat malaikat
Ø Kitab-kitab
Ø Rasul-rasul
Ø Dan iman pada takdir
2. Pendidikan ibadat.Untuk ibadah solat di
samping shalat lima waktu yang telah di
sampaikan di Mekkah,di tambah dengan shalat Jum’at,sebagai gant dzuhur.Di
samping itu,solat sunnah seperti Idul Fitri dan Idul Adha.Solat doi anjurkan
untuk di laksanakan tepat pada waktunya ,sehingga ia mnjadi tiang agama .Ibadah
puasa diperintahkan diMadinah pada tahun 2 hijrah (623M),yaitu puasa dibulan
ramadhan.Ibadah haji diperintahkan pada tahun 6H.sementara ibadah zakat dalam
Al-Quran tidak diperincikan ,hanyalah nabi yang menerangkan perinciannya Al-Quran
menerangkan perinciannya.Al-Quran menerangkan orang-oorang yang berhak menerima
zakat.
3. Pendidikan akhlak yang diberikan
diMekkah lebih diperinci lagi ,seperti adap masuk rumah, adap bercakap-cakap
,bertetangga, bergaul dalam masyarakat , dan lain lain.
4. Pendidikan kesehatan
(jasmani).Pendidikan kesehatandapat dilihat dari dalam amal ibadat yang
dilakukan sehari-hari ,seperti puasa, shalat ,wudhu ,mandi.Dalam Al-Quran
ditegaskan supaya makan dan minum secara sederhana ,tidak berlebih-lebihan ,dan
sebagainya.
5. Pendidikan kemasyarakatan .zakat
termasuk ibadah ibadah yang sangat penting daalam masyarakat .Syariat yang
berhubungan dengan rumah tangga yang dinamai :hal-hal yang berhubungan dengan
pergaulan rumah tangga yang dinamai :hal-hal perseorangan seperti
hukum,perkawinana dan hukum warisan ;hal-hal yang berhubungan dengan pergaulan
manusia ,sepeti hukum perdata ;hal-hal yang berhubungan dengan qishas ,ta’zir, seperti hukum pidana ;dan hal-hal yang berhubungan dengan
ekonomi dan pemerintahan .
Zukhairani memebagi materi pendidikan pada fase Mekkah kepada dua
bagian yaitu:
1. Materi pendidikan Tauhid dalam teori dan
praktek nya .Materi ini lebih difokuskan untuk memurnikan ajaran agama tauhid
yang dibawa Nabi Ibrahim ,yang telah diselewengkan oleh masyarakat jahiliah
.Secara teoritis inti sari ajaran tauhid terdapat dalam kandungan surah AL
–FatihahAyat 1-7,dan surat Al –Ikhlas Ayat 1-5.Secara praktis pendidikan tauhid diberikan
melalui cara-cara yang bijaksana ,menuntun akal pikiran dengan mengajak umatnya
untuk membaca ,memperhatikan dan memikirkan kekuasaan dan kebesaran Allah dan
diri manusia sendiri.Kkemudian beliau mengajarkan cara bagaimana
mengaplikasikan pengertian tauhid tersebut dalam kehidupan sehari-hari
.Rasulullah langsung menjadi contoh bagi umatnya .Hasilnya ,kebiasaan
masyarakat arab yang memulai perbuatan atas nama berhala ,diganti dengan ucapan
bismillahirrahmanirrahim .Kebiasaan
menyembah berhala ,maka diganti dengan mengagungkan daan menyembah Allah SWT.
2.
Materi
pengajaran Al-Quran .Pada awal turunnya Al-Quran ,para sahabat mempelajari
Al-Quran dirumah-rumah ,seperti dirumah Arqam .Mereka berkumpul membaca
Al-Quran ,memahami setiap kandungan nya dengan cara mentadarusinya secara
sembunyi-sembunyi .Ketika mempelajarinya ,pada massa Nabi terbagi dua
;pengumpulan dalam dada berupa hafalan dan penghayatan dan pengumpulan dalam
dokumen atau catatan berupa penulisan padaa kitab maupun berupa ukiran
.AL-Quran dipelajari dengan mudah sesuai dengan dialek yang digunakan
masing-masing daerah yang dikenal qira’ah
al-sab’ah tujuh huruf
Pada fase Madinah
,materi yang diberikan cakupannya lebih kompleks dibandingkan dengan materi
pendidikan pada fase Mekkah seperti;
1. Pembentukan dan pembinaan masyarakat
baru ,menuju kesatuan sosial,dan politik.
2. Materi pendidikan sosial dan
kewarganegaraan yang terdiri dari ;pendidikan ukhuwah (persaudaraan)antara kaum
muslimin ,pendidikan kesejahteraan ,keluarga,kaum kerabat yang dimaksud dengan
keluarga adalah suami ,istri dan anak-anaknya ,yang intinya terbentuk umat
manusia yang lebih luas ,istri dan anak-anaknya ,yang intinya terbentuk umat
manusia yang lebih luas ,tentram dan damai.
3. Materi pendidikan khusus untuk anak-anak
.Pendidikan untuk anak berupa ;pandidikan tauhid, pendidikan shalat, pendidikan
adab sopan santun dalam keluarga ,pendidikan adap sopan santun dalam
masyarakat,pendidikan kepribadian ;
4. Materi pendidikan pertahanan dan
ketahanan dakwah Islam.
Disamping materi
pendididkan yang telah dissampikan diatas terdapat juga materi baca tulis
.Ketika terjadi perang badar ada beberapa orang musuh yang dapat ditawan kaum
muslimin .Orang –orang tersebut mampu baca tulis ,dapat menembus dirinya dengan
mengajarkan baca tulis kepada 10 orang kaum anak muslimin .setelah anak-anak yang
diajar tawanan itu mampu baca tulis ,mereka bebas dari tawanan dan kembali ke
negerinya .Belajar baca tulis bukan
khusus untuk anak-anak Bahkan juga wanita .Nabi meminta kepada Al –Syifak
,supaya mengajarkan tulis indah kepada Hafsah .
Selain baca tulis ,Nabi
juga menyuruh sahabat untuk mengajar bahasa asing ,Nabi berkata kepada Zaid bin
Tsabit ,’’saya hendak berkirim surat kepada suatu kaum.Saya khawatir mereka
menambah-nambah atau mengurangi ,sebab itu hendaklah kalian pelajaribahasa
Suryani .Lali Zaid bin tsabit pelazari bahaa yahudi ,sehingga ia menjadi ahli
dalam bahasa tersebut.
Di sampingmateri pendidikan di atas,pada
dasarnya bidang pendidikan masih di terapkan Rasulullah,seperti materi
pendidikanekonomi Islam .Berkenaan hal ini banyak sekali ayat-ayat Al-Quran dan
Hadist Nabi yang membahas tentang aturan-aturan Islam tentang jual beli ,karena
kondisi masyarakat Arab Mekkah-Madinah yang gemar bergadang (at-tijirah),misalnya ;Nabi Muhammad SAW
,pernah mengatakan ,seorang muslim yang baik adalah orang yang mau bersusah
payah untuk mencukupi hidupnya ,pergi kehutan untuk mencari kayu dan kemudian
menjualnya demi membeli makanan yang akan dimakan oleh anak keluarganya .Orang
yang demikian jauh lebih baik dari pada pengemis yang hanya mengharapkan
bantuan dari belas kasihan orangg lain .Dalam jual beli agar tidak terjadi
kekeliruan perlu dituliskan dan tidak boleh berlaku curang dan berbuat riba .
F.METODE
PENGAJARAN RASULULLAH
Metode
pengajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan
siswa pada saat berlangsungnya pengajaran .Oleh karena itu ,peran metode
pengajaran sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar .Dengan
metode ini diharapkan tumbuh berbagai kagiatan belajar sehubungan dengan
kegiatan mengajar guru .Dengan kata lain ,terciptalah interaksi edukatif .Dalam
interaksi ini guru-guru berperan sebagai penggerak atau pemimpin ,sedangkan
siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing .Proses ini akan berjalan
dengan baik kalau siswa banyak aktif dibandingkan dengan guru.Oleh karena nya
metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar
siswa .
Untuk
menciptakan suasana yang konduktif dan menyenangkan dalam mengajar para
sahabatnya ,Rasulullah SAW .menggunakan berbagai macam metode Hal ini dilakukan
untuk menghindarkan kebosanan dan kejenuhan siswa.Diantara metode yang
diterapkan Rasullullah adalah :
1.
Metode
ceramah .
2. Dialog,misalnya dialog antara
Rasullullah dengan Mu’adz Ibn Jabal ketika Mu’adz diutus sebagai kadi kenegri
Yaman .
3. Diskusi atau tanya jawab sering sahabat
bertanya kepada Rasullullah tentang suatu hukum dan Rasullullah menjawabnya .
4. Metode diskusi ,misalnya diskusi antara
Rasullullah dengan dengan para sahabatnya tentang hukuman yang akan diberikan
kepada tawanan perang badar .
5. Metode demonstrasi ,misalnya hadist
Rasullullah,”sembahyanglah kamu melihat
aku sembahyang ,”
6.
Metode
eksperimen,metode sosiodarma ,dan bermain peranan .
Selanjutnya metode
pendidikan akhlak disampaikan Nabi dengan membacakan ayat-ayat Al-Quran yang
berisis kisah –kisah umat dahulu kala, supaya diambil pengajaran dan ikhtibar
dari kisah itu .Orang yang taat dan patuh mengikuti rasullullah ,akan mendapat
kebahagiaan dan orang yang durhaka akan mendapat siksa ,seperti kisah Karun
yang Bakhil dan kisah Musa yang berbuat baik kepada putri su’aib dan lain-lain
.
Disamping dengan
membuat kisah ; pendidikan akhlak juga dilakukan dengan menggunakan metode
penegasan dan uswat al-hasanat.Misalnya ,dengan menjelaskan kriteria
orang-orang munafik dan akibatnya ,dan mempersaudarakan antara kaum Anshar dan
Muhajirin .Metode-metode pendidikan akhlak
yang diterapkan Rasullullah sangat berbekas didalam pola tingkah laku
para sahabat .Hal ini dapat dilihat dari kondisi umat saat itu yang betul-betul
patuh dan taaat kepada perintah Rasullullah SAW .Persaudaraan diantara mereka
_kaum Anshar dan Muhajirin _terbina dengan rapat dan kokoh ,dan penuh kasih
sayang .
Manfaat yang
bisa diambil dari metode yang diterapkan Rasullullah adalah dalam hadis dapat
digambarkan sebagai berikut:
Ø Mendengarkan dengan pertanyaan dari
murid .
Ø Memperkenankan kepada murid mengutarakan
isi hatinya .
Ø Memilih tempat yang cocok untuk untuk
bertemu dengan peserta didik ,seperti dimesjid .
Ø Perhatian yang penuh terhadap
murid-murid
Ø Memilih waktu yang tepat untuk bertemu
dengan peserta didik .
Hadis diatas
menggambarkan bahwa wibawa, kodisi, situasi, sikap, dan sifat ,serta posisi
Rasulullah sebagai guru menggambarkan sosok pendidik yang menguasai strategi
dan metode pendidikan . Rasulullah dudk dihadapan jibril ,menjawab pertanyaan sesuai dengan
kemampuannya .Apabila persoalan tidak diketahui jawabannya secara pasti ,maka
Rasulullah tidak malu untuk mengatakan tidak tahu .Rasulullah mendengar secara
seksama dan teliti pertanyaan yang diajukan jibril ,sehingga ia mampu
menjawabnya dengan tepat pula .Hal ini menggambarkan kondisi pelaksanaan
pendidikan yang kondusif.
Selanjutnya
nilai-nilai yang dapat dambil dari sikap sang murid terhadap pendidikan islam
dari hadis diatas dapat digambarkan dalam skema berikut ini:
1. Pertanyaan yang diberikan harus jelas .
2. Pertanyaan yang disampaikan harus ringkas .
3. Persiapan jasmani dan rohani untuk mencari ilmu .
4. Siap mendengarkan dengan baik setelah menyampaikan
pertanyaan .
5. Tenang dalam menyampaikan pertanyaaan-pertanyaan dan
tidak disampaikan sekaligus .
6. Pertanyaan yang disampaikan harus bermanfaat .
7. Sususnana pertanyaan yang akurat dan ilmiah.
8. Pemilihan waktu yang tepat untuk bertemu dengan guru .
9. Posisi duduk murit yang menyehatkan .
Hadis
diatas juga menggambarkan bagaimana seharusnya siswa menuntut ilmu .Jibril
berpakaian putih bersih dan rambut hitam tertata rapi ,menggambarkan bahwa
dalam proses belajar siswa semestinya menyucikan ahir dan batinnya terlebih
dahulu .Jibril mengajukan pertanyaan tidak berbelit-belit .Dalam hal ini pesert
diik ditekankan agar mengajukan pertanyaan yang mudah dan tidak
berbelit-belit,dalam bahasa lain ,singkat dan tepat sasaran ..Posisi duduk
jibril sangat dekat kepada Rasulullah ;ini menajarkan agar siswa yang sedang
belajar agar dekat dangan guru,dengan tujuan agar komunikasi lebih lancar dan
dapat menyatukan hati dengan penuh kasih sayang .Jibril mendengarkan jawaban
rasulullah dengan seksama dan hati-hati ,dan tidak menanyakan pertanyaan lain
sebelum Rasulullah menjawab satu
pertanyaan jibril secara tuntas .Dlam hal ini ,kelihatan sikap
rasulullah sebagai pendidik, sudah sepantasnya dijadikan acuan bagi pelaksana
pendidikan Islam terutama dalam proses belajar mengajar.
G.EVALUASI PENDIDIKAN
Nana
Sudjana mengataka bahwa untuk menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan
dan pengajaran perlu dilakukan usaha atau tindakan evaluasi . Evaluasi pada
dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan
kriteria tertentu.Proses belajar dan
mengajar adalah proses yang bertujuan .Tujuan tersebut disebut dinyatakan
dengan rumusan tingkah laku yang diharapkan dimilki siswa setelah menyelesaikan
pengalaman belajarnya .Oleh kerena itu tindakan atau kegiatan tersebut
dinamakan penilaian hasil belajar .
Dalam
menjalankan misi pendidikan ,untuk melihat kadar atau penguasa sahabat terhadap
materi pelajaran ,Nabi SAW juga mengevaluasi sahabat-sahabat,Rasulullah
mengetahui kemampuan para sahabat dalam memahami ajaran agama atau menjalankan
tugas .Untuk melihat hasil pengajaran yang dilaksanakan Rasulullah sering
mengevaluasi hafalan para sahabat dengan cara menyuruh para sahabat membacakan
ayat-ayat Al-Qur’an dihadapannya dengan membetulkan hafalan dan bacaan mereka
yang keliru.
Nabi juga
mengevaluasi kemampuan sahabat untuk dijadikan utusan ke suatu daerah
mengajarkan agama islam .Misalnya, dialog antara rasulullah dengan Mu’adz Ibn
Jabal ketika Mu’adz akan diutus sebagaikadi kenegri Yaman .Rasulullah bertanya
kepada Mu’adz bagaimana ia memutuskan suatu perkara yang muncul ditengah-tengah
umat .Mu’adz menjawab apabila hendak memutuskan suatu perkara pertama sekali
berlandaskan kepada Al-Qur’an ,bila didapati dalam Al-Qur’an baru memutuskan
berdasarkan hadis Rasulullah.Apabila tidak didapati pada keduanya kemudian
memutuskannya menggunakan metode istijhad .Rasulullah senyum tanda menyetujui
dan percaya akan kompetensi Mu’adz sebagai utusan kenegri Yaman .Evaluasi juga
dapat dilakukan dengan cara bertanya tentang suatu masalah hukum secara
langsung kepada Rasulullah ,lalu Rasulullah menjawabnya .
Disamping menguji paham sahabat
tentang ajaran agama ,Rasulullah juga dievaluasi oleh Allah melalui Malaikat
Jibril.Sebagaimana kisah kedatangan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW
,ketika mereka sedang mengajar sahabat disuatu Majelis .Malaikat Jibril menguji Nabi dengan pertanyaan-pertanyaan
yang menyangkut pengetahuan beliau tentang rukun Islam ,dan jawaban nabi selalu
dibenarkan oleh utusan Allah itu. Berbagai peristiwa lainnya ialah berulang
kalinya Malaikat Jibril datang kepada Nabi dalam wujud manusia biasa
,berpakaian jubah putih ,untuk menguji sejauh mana hafalan Nabi terhadap
ayat-ayat Al-Qur’an terhadap konsisten dan terpercaya dalam hafalan beliu.
Jika dilihat dari teori taksonomi
Benjamin S.Bloom ,maka jelaslah psychological
domains yang dijadikan sasaran evaluasi Nabi sebagai pelaksana perintah
Tuhan sesuai wahyu yang diturunkan kepada beliau leih menitikberatkan pada
kemampuan dan kesediaan manusia mengamalkan ajaran-Nya ,dimana paktor
psikomotorik menjadi tenaga pergerakannya .Disamping itu,paktor kemauan juga
dijadikan sasarannya (konatif psikomotorik).
Adapun system pengukuran yang
digunakan nabi sendiri tidak menggunakan sistem laboratorial seperti dalam
dunia ilmu pengetahuan modern sekarang .Namun prinsip-prinsipnya menunjukkan
bahwa sistem pengukuran juga terdapat dalam Hadist Nabi.Nabi melakukan
pengukuran terhadap prilaku manusia dengan tanda-tanda seorang yang beriman
ialah yang mencintai orang lain sesama mukmin ,seperti mencintai dirinya
sendiri .Ketika menyaksikan perbuatan mungkar ,ia berusaha mengubah dengan
kelakuan fisiknya ,lisannya dan dengan hatinya ,tetapi yang terakhir ini
menunjukkan selemah-lemahnya iman .Ukuran orang munafik ada tiga yaitu;
1. Bila berkata pasti berdusta.
2. Bila berjanji ia mengingkari.
3. Jika diberi amanat ia berhianat.
Ukuran orang kafir ,antara lain tidak mensyukuri
nikmat Allah , mencaci maki keturunan dan meratapi mayatnya ,dan seagainya
.Jadi sistem pengukuran Nabi terhadap prilaku manusia bukan secara kuantitatif
akan tetapi dengan kualitatif.
Berdasarkan hasil
tinjauan historis diatas ,menurut hemat penulius ,pendidik yang diterapkan
rasulullah ,merupakan pendidikan yang telah berhasil dalam mencapai tujuan
utamanya .Terbukti dengan munculnya para sahabat yang ahli dalam berbagai ilmu
pengetahuan .Karena itu ,sistem pendidikan yang diterapkan Rasulullah menurut
hemat penulis banyak yang masih relevan diterapkaan pada era modern sekarang
ini ,misalnya ;konfigurasi duduk para siswa dalam sistem halaqah ,sistem evaluasi ,metode pengajaran sebagaimana yang telah
dijelaskan diatas .
H.PERAN WANITA DALAM PENDIDIKAN ISLAM ERA RASULULLAH
Memperincangkan peran wanita dalam
‘pentas’ sejarah Islam adalah bagaikan mencari uban dikepala anak yang
barumenginjak usia dewasa Azzumardi Azra mengatakan sebagai sejarah gelap .Hal
tersebut dikarenakan sulitnya mencari tokoh-tokoh wanita yang berkiprah dalam
sejarah Islam khususnya pendidiikan Islam semenjak masa Khalifah Ar-Rasyidin
sampai era “millennium baru” sekarang.Meskipun begitu ,tidak ditemukan ayat
Al-Qur’an dan Hadist yang melarang wanita untuk menuntut ilmu ,bahkan
sebaliknya ,Allah dan Rasul-Nya memerintahkan umat Islam agar memperdalami ilmu
pengetahuan ,tanpa membedakan jenis kelamin.
Dalam lintasan sejarah ,tercatat
beberapa nama wanita muslim yang terpelajar yang pada permulaan Islam hanya
tahu membaca dan menulis. Al-Balaziri mencatat Syayyidah Hafsah istri Nabi ,dan
Aisyah binti Bakar sanggup membaca Al-Qur’an dan banyak memberikan pelajaran
.Rasulullah SAW .berabda ,”Ambillah
sepruh agamamu dari wanita yang berwajah kemerah-merahan .”
Urwah bin Zubeir mengatakan ,”tidak
seorang pun yang lebih tahu tentang figh ,kedokteran ,dan syair-syair dari pada
Aisyah .Aisyah telah meriwayatkan sebanyak 1000 hadist .disamping menguasai
disiplin ilmu tersebut Aisyah juga ahli dalam bidang tafsir.
Khususnya para era Rasul ,tidak ada
perbedaan hak dan kewajiban antara laki-laki dan wanita dalam menuntut ilmu
bahkan kedua jenis manusia tersebut wajib menuntut ilmu .Begitu juga dalam
menjelaskan ajaran agama kepada kaum wanita ,Aisyah sangat berperan terutama
persoalan yang bersifat khusus wanita .Dengan demikian peran perempuan dalam
proses belajar mengajar era Rasulullah tidak bias diabaikan .
Kedudukan rasulullah sebagai
pendidik ideal dalam pendidikan Islam ,dapat dilihat dari perannya yang sangat
luar biasa dalam pengelolaan dan pengembangan sistem pendidikan ,meskipun dan
menggunakan sarana dan prasarana yang sangat sederhana, ia telah berhasil
“menelurkan”out put yang berkualitas
.Dalam waktu yang relative singkat ,bangsa Arab yang pada mulanya hidup dalam
kejahiliahan dan kegelapan menjadi Negara berdaulat ,berperadaban tinggi
,bahkan telah menghantar bangsa Arab menjadi Negara adikuasa terutama pada fase
awal pemerintahan dinasti Abbasiyah .
Metode pendidikan yang diterapkan
Rasulullah bervariasi ,sehingga dapat menghilangkan rasa kejenuhan dan
kebosanan peserta didik dalam belajar .Meetode pendidikan diterapkan sesuai
dengan materi yang disampaikan dan peserta didik .Metode yang diterapkan
Rasulullah antara lain adalah metode Tanya jawab ,demonstrasi,uswat al-hasanat,dan sebagainya
.Rasulullah menyeleksi materi dan metode pendidikan ,dengan materi dan metode
yang tepat ,sesuai dengan kondisi ,situasi ,pertumbuhan dan perkembangan
psikologis peserta didik ,sehingga mengundang minat dan keinginan para sahabat
untuk menguasai setiap materi yang disampaikan Rasulullah.
POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA PERIODE RASULULLAH
Mekah dan Madinah
A.Pendahuluan
Rasulullah SAW ,sebagai suri teladan dan rahmatan lil’alamin bagi orang yang mengharapkan rahmat dan
kedatangan dan banyak menyebut Allah adalah pendidik pertama dan terutama dalam
dunia pendidikan Islam .Proses transformasi ilmu pengetahuan ,internalisasi
nilai-nilai spiritualisme dan bimbingan emosional yang dilakukan Rasulullah
dapat dikatakan sebagai mukjizat luar biasa ,yang manusia apa dan dimana pun
tidak dapat melakukan hal yang sama.
Hasil pedidikan Islam periode
Rasulullah terlihat dari kemampuan murid-muridnya yang luar biasa ,
misalnya;Umar Ibn Khotob ahli hukum dan pemarintahan ,Abu Hurairah ahli hadis ,
Salman al-farisi ahli perbandingan agama
:Majusi ,Yahudi ,Nasrani dan Islam; dan Ali Ibn Abi Thalib ahli hukum
dan tafsir Al-Qur’an , kemudian murid dari para sahabat dihari kemudian
,tabi-tabi’in ,banyak yang ahli berbagai ilmu pengetahuan sains ,teknologi
,astronomi ,filsafat yang mengntar Islam kepintu gerbang zaman keemasan .Hanya
periode Rasulullah ,fase Mekkah dan Madinah ,para aktivis pendidikan dapat menyerap berbagai teori an prinsip
dasar yang berkaitan dengan pola –pola pendidikan dan interaksi sosial yang
lazim dilaksanakan dalam setiap manajemen pendidikan Islam .
Gambaran dan pola pendidikan Islam
diperiode Rasulullah SAW. Mekkah dan Madinah adalah sejarah masa lalu yang
perlu kita ungkapkan kembali ,sebagai bahan perbandingan ,sumber gagasan
gambaran strategi menyukseskan pelaksanaan proses pendidikan iIslam.Pola
pendidikan dimasa Rasulullah SAW tidak terlepas dari
metode,evaluasi,materi,kurikulum,pendidikan peserta
didik,lembaga,dassar,tujuan, dan sebagaimana yang telah bertalian dengan
pelaksanaan pendidikan islam baik secara teoritis maupun secara praktis.
B.SOSIOKULTURAL
MASYARAKAT MEKKAH DAN MADINAH
Kondisi
sosiokuultural masyarakat Arab pra-islam.Terutama pada masyarakat mekkah dan
madinah sangat mempengaruhi pola pendidikan periode Rasulullah di makkah dan
madinah.Secara kuantitas orang-orang yang massuk islam pada fase makkah lebih
sedikit dari pada orang –orang yang masuk islam pada fase madinah.Hal tersebut
diantaranya disebabkan oleh watak dan budaya nenek moyang mereka sedangkan masyarakat madinah lebih
muda dimasuki ajaran islam karena saat kondisi masyarakat.
Kondisi
sosial kemasyarakatan di kalangan bangsa arab,terdapat beberapa kelas
masyarakat berbeda antara satu dengan yang lainnya.Bangsa arab sangat
mendewakan tuan dan menghina budak.Bahkan tuan berhak atas semua harta rampasan
dan kekayaan,dan hamba di wajibkan membayar denda dan pajak,budak laksana
ladang bercocok tanam yang menghasilakan banyak kekayaan.Kekuasaan yang berlaku
saat itu adalah sistem diktator.Banyak hak yang hilang dan terabaikan.Para
budak tidak bisa melakukan perlawanan sedikit pun,banyak diantara mereka yang
merasa kelaparan,penderitaan dan kesulitan yang tidak jarang merenggut nyawa
nya dengan sia-sia.Kondisi ekonomi merupakan kondisi sosial,paling dominan
untuk memenuhi hidup.Jalur-jalur perrdagangan tidak bisa dikuasai begitu saja
kecuali jika sanggup memegang kendali keamanan dan perdamaian.Sementara kondisi
yang aman oini tidak terrwujud di jazirah arab kecuali bulan suci.Pada saaat
itlah dibuka pasar –pasar arab yang terkenal,seperti ukadz,Dzilmahaz,madinah
dan lainnya.Mereka tidak menguasai perindustrian dan kerajinan.Kebanyakan hasil
kerajinan yang ada di arab seperti jahit menjahit,menyamak kulit dan
lain-lainnya berasal dari rakyat yaman,hirah dan pinggiran syam.Sekali pun
begitu di tengah jazirah ada pertanian dan peengembalaan hewan ternak.Sedangkan
wanita-wanita Arab cukupo dengan pemintalan.Tetapi kekayaan-kekayan yang
dimiliki bisa mengundang pecahnya
peperangan.Kemiskinan,kelaparan, dan orang—orang yang telanjang merupakan
pemandangan biasa di tengah masyarakat.Kondisi kehidupan beragama sangat ironis
sekali.Orang-orang musyrik orang khufarat tumbuh subur berimbas kepada
kehidupan sosial politik dan agama.Orang-orang yahudi berubah menjadi orng
–orang yang angkuh,sombung.Pimpinan-pimpinan mereka menjadi ssesembahan selain
Allah.Sedangkan agamma nasrani berubah menjadi agama pegannisme yang sulit
dipahami dan menimbulkan percampur-adukan antara Allah dan manusia.Dari segi
akhlak,mereka adalah orang yang berlomba-lomba dan membanggakan diri dari
masalah kedermawanan dan kemurahan khususnya Aus dan khazraj,sangat membutuhkan
seoorang pemimpin untuk melenturkan pertikaian sesama merea dan sebagai
pelindung dari ancaman kaum yahudi,di samping sifat penduduknya yang lebih
ramah uyang dilatarbelakangi kondisi geografis yang lebih nyaman dan
subur.Penulis mencoba mengungkapkan pola pendidikan islam periode Rassulullah
SAW yang dapat di bedakan menjadi 2 fase yaitu :
1. Fase Makkah
2. Fase Madinah
1.Fase
Makkah
Allah Maha
Bijaksana, sebagai panutan umat manusia,Muhammad ibn Abdullah sejak awal sekali
telah disiapkan Allah dengan menjaga nya dari sifat-sifat jahiliyah.Dengan
akhlaknya yang terpuji syarat dengan nilai-nilai humanismecdan spritualismev di
tengah-tengah umat yang hampir saja tidak berperikemanusiaan,Muhammad ibn
Abdullah,masih sempat mendapat gelar penghargaan tertinggi yaitu Al-Amin.Ibn
Abdullah,seseorang yang teguh mempertahankan tradisi nabi ibrahim,tabah dalam
mencari kebenaran yang hakiki,menjatuhkan diri dari keramaian dan sikap
hedonisme dengan berkontemrasi di Gua Hira.Pada tanggal 17 Ramadhan turunlah
wahyu Allah yang pertama surat Al-Alaq ayat 1-5 sebagai fase pendidikan islam
makkah.
a.Tahapan
Pendidikan Islam pada Fase Makkah
Pola pendidikan yang
dilakukan Rasulullah sejalan dengan tahapan-tahapan dakwah yang disampaikan nya
kepada kaum Quraisy.Dalam hal ini penulis membaginya menjadi 3 tahap yaitu :
1.
Tahap Pendidikan Isalam Secara Rahasia dan
Perorangan
Pada awal turunnya
wahyu pertama Al-Qur’an surat 96 ayat 5 pola pendidikan yang dilakukan adalahh
secara sembunyi-sembunyi mengingat kondisi sosial politik yang belum stabil
dimulai dari dirinya sendiri dan keeluarga dekatnya.Mula-mula Rasulullah
mendidik istrinya Khadijah untuk beriman kepada Alllah kemudian dengan di ikuti
oleh anak angkatnya Ali Ibn Thalib dan Zaid ibn harisah.kemudian sahabat
karibnya Abu Bakar Siddiq.Secara berangsur-angsur ajakan tersebut disampaikan
secara meluas,tetapai masih terbatas dikalangan keluarga dekat dari suku
Quraisy saja seperti Usman Ibn Affan,Zubair ibn Awan,Sa’ad ibn Abi
waqas,Abdurahman ibn Auf,Thalhah ibn Ubaidillah,Abu ubaidillah ibn jahrah,Arqam ibn Arqam,fatimah binyi
Khattab,Said ibn Zaid dan beberapa orang lainnya,mereka ssemua tahap awal ini
di sebut Assabiquna Al Awwalun artinya orang-orang yang mula masuk
islam.Sebagai lembga pendidikan da pusat kegitan pendidikan islam yang pertama ppadda
era aal ini adalah rumah Arqam ibn Arqam.
2.
Tahap Pendidikan Islam Secara Terang-terangan
Pendidikan secara
sembunyi-sembunyi berlangsung selama 3 ttahun sampai waktu berikut nya yang
memerintahkan dakwah secara terbuka dan terang-terangan.Ketika wahyu itu
tturun,beliau meengundang keluarga dekatnya untuk berkumpul di bukit
shafa,menyerukan agar berhati-hati terhadap ajab yang kerass dikemudian hari
bagi orang-orang yang tidak mengakuui Allah sebagia Tuhan Yang Esa dan Muhammad
sebagai utusan nya.Seruan tersebut di jawab oleh Abu Lahab,Celakalah kamu Muhammad!Untuk inkah kami mengumpulkan
kamu? Saat itu turun wahyu
menjelaskan peerihal Abu lahab dan Istrinya.
Perintah dawah secara
terang-terangan dilakukan Rassulullah,seiring dengan jumlah sahabat yang
semakin banyak dan untuk meningkat kann jangkauan seruan dakwah karena di
yakini dengan dakwah tersebut banyak kaum Quraisy yang akan masuk agama
islam.Disamping itu keberadaan rumah Arqam ibn Arqam sebagai pusat dan lembag
pendidikan islam sudah diketahui oleh kuffar Quraisy.
3.
Tahap Pendidikan Islam Untuk Umum
Hasil seruan akwah
terang-terangan yang terfokus kepada keluarga dekat,kelihatannya belum
maksiimal sesuai dengan apa yang di harapkan.Maka,Rasulullah mengubah strategi
dakwahnya dari seruan yang terfokus pada keluarga dekakt beralih pada seruan
umum,umat manusia secara keseluruhan.Seruan dalam skala Internasional tersebut
di dasarkan atas perintah Allah SWT,surat al-Hijr ayayt 94-95.Sebagai tindak
lanjut dari perintah tersebut,pada musim haji,Rasulullah mendatangi
kkemah-kemah para jamaah haji.Pada awalnya,tidak banyak yang menerima,kecuali
jamaah haji dari Yastrib,kkabilah Khazrajyang menerima dakwah secara antusias.dari sinilah sinar Islam
memacar ke luar Mekkah.
Penerimaan mamsyarakat
Yastrib terhadap ajaran agama Islam secara antusias karena beberapa faktor:
1) Adanya kabar dari kaum Yahudi akan
lahirnya seoran Rasul
2)
Suku
Aus dan Khazraj mendapat tekanan dan ancaman dari kaum Yahudi
3) Konfliks antara suku Khazraj dan Aus
yang berkelanjutan dalam rentang waktu yang cukup lama,oleh karena itu,mereka
mengharapkan seorang pemimpin yang mampu melindungidan mendamaikan mereka.
Berikutnya,di musim
haji pada tahun kedua belas kerasulan rasulullah Muhammad SAW,Rasulullah di
datangi dua be;as laki-laki dan seorang
wanita untuk berikrar kesetian,yanng di krnal dengan ‘’Bai’ahal-Aqabah I’’ mereka berjanji tidak
akan menyembah kecuali Allah SWT,tidak akan menncuri dan berzina,tidak akan
membunuh anak-anak,dan menjauhkanperbuatan-perbuatan keji serta fitnah,selalu
taat pada Rasullullahdalam yang benar,tidak akan mendurhakainya terhadap
sesuatu yang mereka inginkan.
Berkat semangat yang
tinggi yang di miliki para sahabat dalam mendakwahkan ajaran Islam,sehingga
seluruh pendudik Yastribmasuk Islam kecuali penduduk Yahudi.Muslim haji
berikutnya 73 orang jamaah haji dari Yastribmendatangi Rasulullah SAW dan
,menetapkan keimanan kekpada Allah dan Rasul-Nya di tempat yang samadenangn
pelaksanaan ‘’Baiah al-Aqabah I’’tahun lalu yang di kenal dengan ‘’Baiah
al-Aqabah II’’ dan mereka sepakat akan menmboyong Rasuulullah ke Yatsrib.
b.Materi
Pendidikan Islam
Materi pendidkikan
Islam pada fase Mekkad dapat di bagi menjadi dua bagian,yaitu:
1) Materi pendidikan tauhid,materi ini
lebih di fokuskan umtuk memurnikan ajaranagama tauhod yang dibawakan Nabi
Ibrahim,yang telah di selewengkan olkeh masyarakakt jahiliah.Secara teori,inti
ajaran tauhid terdapa adlam kaknduangan surah al-Fatihah ayat 1-7 dan surah
al-Ikhlas ayat 1-5.Secara praktis,pendidikan tauhid di berikan melalui
cara-cara yang bijaksana,menuntun akan pikiran dengan mengajak umatnya untuk
membaca,memperhatikan dan memikirkan kekuasaan dan kebesaran Allah dan diri
manusia sendiri,Kemudian beliau mengajarakan cara bagaimana mengaplikasikan
pengertian tauhid tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Rasullullah menjadi
contoh bagi umatnya.Hasilnya,kekbiasaan masyarakat arab yang memulai perbuatan
atas nama berhala,di ganti menjadi bismillahhirrahmanirrahim,Kebiasaan
menyembah berhala di ganti dengan mengagungkan dan menyembah Alla SWT.
2) Materi pengajaran al-Quran.materi ini
dapat di rinci kepada:
Ø Materi baca tulis al-Quran,untuk
sekarang ini di sebut dengan imla’ dan iqra’.Dengan materi ini di hharapkan
kebiasaan masyarakat arabyang sering membaca syair-syair indah ,di ganti dengan
membaca al-Quran sebagai bacaan yang lebih tinggi nilai sastranya .
Ø Materi menghapal ayat Al-Qur’an .
Ø Materi pemahaman al-Qur’an .yang disebut
dengan fahmi al-Quran atau tafsir al-Quran:yang bertujuan untuk meluruskan pola
pikir umat Islam yang di pengaruhi ppola pikir jahiliah.
C.Metode
Pendidikan Islam
Metode pendidikan yang di lakukan
Rasulullah dalam mendidik sahabatnya antara lain:
1) Metode ceramah,menyamapikan wahyu yang baru
di terimanya dan memberikan penjelasan-penjelasan serta
keterangan-keterangannya.
2) Dialog,misalnya dialog antara Rasulullah
dengan Mu’az akan di utus sebagai kadi ke negeri Yaman,dialog antara Rasulullah
dengan para sahabat untuk mengatur strategi perang.
3) Diskusi atau tanya jawab,sering sahabat
bertanya pada Rasulullah tentang suatu hukum,kemudian Rasul menjawab.
4) Metode perumpamaan ,misalnya orang mukmin
itu di laksanakan satu tubuh,bila sakit salah satu anggota tubuh,maka anggota
tubuh lainnya akan turut merasakan.
5) Metode kisah,misalnya kisah beliau dalam
perjalanan Isra’ dan Miraj,dan kisah tentang pertemuan nabi Musa dan nabi
Khaidir.
6) Metode pembiasaan : Membiasakan kaum
muslimin salat berjamaah.
7) Metode hafalan,misalnya para sahabat di
anjurkan untuk menjaga al-Quran dengan menghafalnya
Dalam buku ‘’Tarbiah Islamiah’’ yang di tulis oleh Najb Khalid al-Amar
mengatakan bahwa metode pendidikan Islam yang di lakukan oleh nabi Muhammad SAW
pada periode Mekkah dan Madinah,adalah:
1) Melalui teguran langsung misalnya hadis
Rasulullah SAW:Umar ibn Salmah r.a ‘’berkata dahulu aku menjadi pembantu di
rumah Rasulullah SAW,ketika makan misalnya aku mengulurkan tangan ku kesegala
penjuru.Melihat itu beliau berkata,hai ghulam bacalah bismillah,makanlah
denngan kananmu,dan makanlah apa yang ada di dekatmu
2) Melalui sindiran ,rasulullah
bersabda:’’apa keinginan kaum yang mengatakan begini begitu?Sesungguhnya aku
salat dan tidur,aku berpuasa dan berbuka,dan aku menikahi wanita,maka barang
siapa yang tidak senag dengan sunnahku,maka mereka bukan termasuk golonganku
(lihat Shahirul Jami’ Ash Shaghir,jus 5hadis no.5448
3)
Pemutusan
dari jamaah .Pernah ka’bah ibn Malik tidak ikut beserta Raslullah SAW dalam
perang tabuk .Dia berkata ,nabi melarang sahabatnya yang lainnya berbicara
dengan aku ,disebutkan Rasulullah SAW bersabda :Perintahkanlah anak-anakmu shalat dari usia tujuh tahun dan pukullah
mereka kalau enggan mengerjakannya pada usia sepuluh tahun,serta pisahkan
mereka dari tempat tidur (HR.Abu Daud dan Hakim);melalui perbandingan kisah
orang-orang terdahulu,menggunakan kata isyarat,misalnya merapatkan kedua
jarinya sebagai isyarat perlunya menggalang persatuan,keteladanan setiap apa
yang di sampaikan oleh Rasulullah SAW.Maka yang menjadi uswahnya adalah
Rasulullah SAW sendiri.
d.Kurikulum Pendidikan islam
Kurikulum
pendidkan Islam pada periode Rasulullah SAW baik di Mekkah maupun Madinah
adalah al-Quran,yang Allah wahyukan sesuai dengan kondisi dan situasi kejadian
dan peristiwa yang di alami umat Islam pada saat itu,karena dalam prakteknya
tidak saja logis dan rasional,tetapi juga pitrah dan prakmatis.Hasil cara yang
demikian dapat di lihat dari sikap rohani dan mental para pengikutnya.
e.Lembaga Pendidikan Islam
Menuru
hemat penulis,lembaga pendidikan Islam pada fase Mekkah ada dua macam
tempat,yaitu:
1) Rumah Arqam ibn Arqam merupakan tempat
pertama berkumpulnya kaum muslimin beserta Rasulullah untuk belajar hukum-hukum
dan belajar hukum-hukum dan dasar-dasar ajaran Islam.Rumah ini merupakan
lembaga pendidikan pertama atau madrasah yang pertama sekali dalam Islam,adapun
yang mengajar dalam lembaga tersebut adalah Rasulullah itu sendiri.
2) Kuttab.Pedidikan di Kuttab tidak sama
dengan pandidikan yang di adakan di rumah Arqam Ibn Arqam,pendidikan di rumah
Arqam Ibn Arqam kandungan materi tentang hukum Islam dan dasar-dasar agama
Islam,sedangkan pendidikan di Kuttab pada awalnya kebih terfokus pada materi
baca tulis sastra,syair arab dan pembelajaran berhitung,namun setelah datang Islam materinya di tambah
dengan materi baca tulis al Quran dan memahami hukum-hukum Islam.Adapun guru
yangg mengajar du Kuttabpada era awal Islam adalah orang-orang non Islam.dalam
ejarah pendidikan islam,istilah Kuttab telah di kenal di kalangan bangsa arab
pra Islam,secara Etimologi,Kuttab berasal dari bahasa Arab yakni Kataba
,yaktubu,Kitaaban Yang artinya telah menulis,sedang menulis,dan
tulisan,sedangkan Maktab artinya meja atau tempat menulis.
2.Fase
Madinah
kedatangan
nabi muhammad SAW bersama kaum muslimin mekkah ,disambut oleh penduduk madinah
dengan gembira dan penuh dengan rasa persaudaraan .Maka ,Islam mendapat
lingkungan baru yang bebas dari ancaman dari penguasa Qurais mekkah ,lingkungan
yang dakwahnya menyampaikan ajaran Islam dan menjabarkannya dalam kehidupan
sehari-hari.Wahyu secara beruntun selama periode madinah kebijaksanaan nabi
Muhammad SAW dalm mengajarkan al-Quran adalah menganjurkan pengikutnya untuk
menghafal dan menuliskan ayat-ayat al-Quran sebagaimana diajarkan .Beliau
sering mengadakan ulangan-ulangan dalam pembacaaan al-Quran dalam shalat ,dalam
pidato-pidato ,dalam pelajaran-pelajaran dan lain-lain kesempatan.
a.lembaga
Pendidikan Islam
ketika
Rasulullah dan para sahabat hijrah kemadinah salah satu program pertama beliau
lakukan adalah pembangunan sebuah mesjid ,maka nabi Muhammad pindah menempatu
sebagian ruangannya yang memang khusus disediakan untuknya .Demikian pula
diantara kaum Muhajirin yang miskin dan tidak mampu membangun tempat tinggalnya
sendiri.
Mesjid
itulah pusat kegiatan Nabi Muhammad bersama kaum muslimin ,untuk secara bersama
membina masyarakat baru ,masyarakat yang disinari oleh tauhid ,dan mencerminkan
persatuan dan kesatuan umat .dimesjid itulah beliau bermusyawarah mengenai
berbagai urusan ,mendirikan shalat jamaah ,membaca al-Quran ‘maupun membacakan
ayat-ayat yang baru diturunkan .Dengan demikian ,mesjid itu merupakan pusat
pendidikan dan pengajaran .
Suatu
kebijaksanaan yang efektif dalam pembinaan dan perkembangan masyarakat baru madinah adalah
disyariatkannya media komunikasi berdasarkan wahyu,yaitu shlat jumat yang
dilaksanakan secara berjamaah dan azan .Dengan shalat jumat tersebut hampir
seluruh warga masyarakat berkumpul untuk secara langsung mendngar khutbah dari
nabi Muhammad SAWdan shalat jumat berjamaah.
b.Materi
Pendidikan Islam diMadinah
pada
fasse Madinah materi pendidikan yang diberikan cakupannya lebih kompleks
dibandingkan dengan materi pendidikan fase di Mekkah .Diantara pendidikan Islam diMadinah adalah :
1.
Pendidikan
ukhuwah (persaudaraan)antara kaum muslimin .Dalam melaksanakan pendidikan
ukhuwah ini ,nabi Muhammad SAW bertitik tolak pada struktur kekeluargaan yang
ada pada masa itu .Untuk mempersatukan keluarga itu nabi Muhammad berusaha untuk
mengikatnya menjadi satu kesatuan yang terpadu ,mereka dipersaudarakan karena Allah
bukan karena lain-lain.sesuai dengan isi konstitusi Madinah pula ,bahwa antara
orang yang beriman ,tidak boleh membiarkan saudaranya menanggung beban hidup
dan utang yang berat diantara sesama mereka.Antara orang beriman satu dengan
yang lainnya haruslah saling bantu-membantu dalam menghadapi segala persoalan
hidup.Mereka harus bekerja sama dalam mendatangkan kebaikan ,mengurus
kepentingan bersama ,dan menolak kemudaratan atau kejahatan yang menimpa.
2. Pendidikan kesejahtraan sosial
.Terjaminnya kesejahtraan sosial, tergantung pertama-tama pada terpenuhinya
kebutuhan pokok dari pada kehidupan sehari-hari.Untuk itu ,setiap orang harus
bekerja mencari nafkah .untuk mengatasi masalah pekerjaan tersebut nabi
Muhammad memerintahkan kepada kaum muhajirin yang telah dipersaudarakan dengan
kaum ansor ,agar mereka bekerja bersama dengan saudara-saudaranya
tersebut.Mereka kaum Muhajirin yang biasa bertani silahkan mengikuti pertanian
,yang biasa berdagang silahkan mengikuti saudara yang berdagang .Untuk
pengamanan ,nabi Muhammad SAW membentuk satuan-satuan pengamatyang mendapat
tugas untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan terjadinya serangan dan gangguan
terhadap kehidupan muslimin.Satuan-satuan ini adalah merupakan embrio dari
pasukan yang bertugas untuk mangamankan dan mempertahankan serta mendukung
tugas-tugas dakwah Islam lebih lanjut.
3. Pendidikan kesejahtraan keluarga kaum
kerabat ,yang dimaksud dengan keluarga adalah suami istri dan anak-anaknya
.Nabi Muhammad SAW berusaha untuk memperbaiki keadaan itu dengan memperkenalkan
dan sekaligus menerapkan sistem keluarga kekerabatan baru ,yang berdasarkan
takwa kepada Allah.
4.
Pendidikan
hankam (pertahanan dan keamanan)dakwah Islam .Masyarakat kaum muslimin
merupakan satu negara dibawah bimbingan nabi Muhammad SAW yang mempunyai
kedaulatan yng merupakan dasar bagi dakwahnya untuk menyampaikan seluruh ajaran
Islam kepada seluruh umat manusia secara bertahap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar